PON Papua 2021
Aldi Mariza, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Sumbang Medali Emas untuk Aceh di Cabang Eksibisi Kurash PON XX
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Warul Walidin AK mengucapkan rasa syukur atas prestasi Aldi hingga menyumbangkan medali emas PON Papua untuk Aceh
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Kurash sendiri merupakan seni beladiri tradisional Uzbekistan yang menyerupai gulat.
Baca juga: Kalahkan Bali, Pesilat Aceh Misran Maju ke Semifinal PON, Bersua Jawa Barat di Perebutan Tiket Final
Terdapat tiga sistem penilaian di Kurash, yaitu Halal, Yambosh dan Chala.
Aturan dalam kurash melarang tindakan apa pun di lantai, gerakan yang diperbolehkan adalah dalam posisi berdiri.
Kurash menjadi olahraga yang sederhana, ramah, menarik, dinamis dan aman untuk berlatih.
Dilansir dari kurash-ika.org, ilmuwan dan pencipta ilmu kedokteran Avicenna (Ibnu Sina) yang hidup pada abad ke-10 di Bukhara menulis bahwa berlatih kurash adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa.
Pada abad ke-14, salah satu negarawan terkemuka dari Timur menggunakan kurash untuk latihan fisik dan pertahanan diri pasukannya.
Berabad-abad berlalu, kurash telah menjadi salah satu tradisi yang paling populer dan dihormati dari rakyat Uzbekistan.
Baca juga: Kalah dalam Derby ‘Otonomi Khusus’, Tim Sepak Bola PON Aceh Punya Kans ke Babak Semifinal
Kurash seperti mengalir dalam darah masyarakat Uzbekistan, bahkan diturunkan dari ayah ke anaknya.
Pada awal abad ke-20, Rusia mengambil teknik lempar Kurash untuk menciptakan Sambo.
Dan baru pada tahun 1990 Komil Yusupov, master Kurash, Judo, dan Sambo yang dikenal luas dari Uzbekistan menyelesaikan penelitian semacam itu tentang Kurash.
Dia menciptakan aturan universal baru untuk Kurash, aturan yang menggabungkan fitur terbaik dari filosofi keberanian dan humanisme Kurash-ribuan tahun dengan persyaratan ketat dari olahraga modern.
Kurash adalah esensi dari tradisi dan filosofi orang-orang Uzbekistan dan keberanian, menghormati lawan dan kemampuan untuk pergi sampai mencapai tujuan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)