Satpol PP Berjaga 24 di Kartini, Antisipasi PKL Kembali Berjualan
Meski semua pedagang di Pasar Kartini Peunayong, Banda Aceh, sudah direlokasi ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin sejak beberapa bulan lalu
BANDA ACEH - Meski semua pedagang di Pasar Kartini Peunayong, Banda Aceh, sudah direlokasi ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin sejak beberapa bulan lalu. Personel Satpol PP dan WH Banda Aceh hingga saat ini masih terus melakukan penjagaan dan pemantauan di Peunayong selama 24 jam.
Hal itu disampaikan oleh Kasatpol PP dan WH Banda Aceh, Ardiansyah SSTP MSi kepada Serambi, Kamis (7/10/2021). “Hingga saat ini Jalan Kartini Peunayong (ex pasar lama) dalam kondisi aman dan steril dari pedagang kaki lima, petugas kita terus melakukan pemantauan,” ujarnya.
Mantan Camat Meuraxa itu menjelaskan, pihaknya terus menempatkan personel di eks Pasar Peunayong itu, supaya tidak ada lagi PKL yang kembali ke pasar itu. Karena kawasan itu akan dialihkan fungsinya.
Katanya, penertiban itu juga bertujuan untuk menghidupkan dan menggeliatkan Pasar Al-Mahirah Lamdingin. Karena saat ini di pasar baru tersebut, semua pedagang sudah direlokasi ke tempat itu, mulai pedagang sayur, bumbu, ayam, daging, hingga ikan. Sehingga semua kebutuhan warga sudah tersedia secara terpadu di Al-Mahirah.
“Jadi tidak boleh lagi ada pedagang yang berjualan di Pasar Peunayong. Makanya anggota Satpol PP standby 24 jam ex Pasar Peunyong tepatnya Jalan Kartini. Supaya selalu bebas dan steril dari PKL,” ujarnya.
Ardiansyah menambahkan, selain penertiban ex Pasar Kartini, Petugas Satpol PP dan WH Banda Aceh juga akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran ketertiban di Banda Aceh. Sebelumnya, petugas juga rutin melakukan penertiban terhadap PKL yang selama ini berjualan di kawasan dilarang.
Kawasan Peunayong yang berada di tepi Krueng Aceh memang akan difungsikan sebagai kawasan Perdagangan, Jasa dan Wisata Kuliner. Sehingga sejak beberapa waktu lalu, pedagang di Pasar Kartini dan Pasar Peunayong sudah direlokasikan ke Lamdingin. Termasuk sejumlah PKL di kawasan itu ditertibkan.
Saat ini, eks Pasar Ikan Peunayong sudah dirobohkan, rencananya di bekas bangunan yang berada di tepi sungai itu akan diubah menjadi sentra kuliner. Tak hanya Peunayong, kawasan di sebelah sungai, yaitu Keudah juga sedang terus dikembangkan sebagai pusat kuliner.
Pihak Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) Banda Aceh juga sudah mengalihkan aset pemko di tepi sungai yang terbengkalai, hingga menjadi kedai kopi yang ramai.
Diharapkan kawasan itu akan berkembang sebagai kawasan pusat wisata kuliner dan sejarah, sehingga itu menjadi daya tarik wisata.(mun)