Berita Aceh Timur
Keuchik Tanggapi Terkait Janda Penderita Tumor di Peureulak Terkendala Biaya ke RSUZA Banda Aceh
Rizalihadi mengatakan sebelum pemberitaan itu muncul, dirinya bersama perangkat gampong lainnya sudah mengonfirmasi kondisi warganya itu Yusnidar, Min
Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
"Sakit yang dia alami seperti sakit maag, kalau sudah sembuh dia bisa beraktivitas kembali," jelas Rizal.
Sebelumnya ibu ini mengambil surat rujukan dari rumah sakit tempat dia berobat yaitu RSUD Cut Mutia Langsa.
Di desa, jelas Rizalihadi, Yusnidar juga memiliki rumah dan tanah.
"Jadi ibu ini berharap jika sudah di Banda Aceh nanti agar cepat ditangani agar dia bisa cepat pulang ke kampung untuk beraktivitas kembali," jelas Rizal.
Rizal juga membenarkan bahwa status ibu ini sudah janda karena bercerai dengan suaminya sejak beberapa bulan lalu.
Rizal mengaku sejak menjabat keuchik, kesejahteraan anak yatim dan keluarga kurang mampu di desanya menjadi perhatian prioritas.
"Sektor perempuan, anak yatim dan fakir miskin menjadi perhatian prioritas kami sesuai dengan alokasi dana yang mampu diplotkan dari dana desa," katanya.
Baca juga: Kisah Wanita Hilang Ingatan Usai Melahirkan, Tumor Menyebar ke Otak, Nangis Tak Bisa Beri ASI Bayi
Terkendala Biaya ke RSUZA
Sebelumnya Serambinews.com memberitakan janda tiga anak Yusnidar (48), warga Dusun Keunanga, Desa Keumuneng, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, terkendala biaya untuk berangkat ke Banda Aceh.
Tepatnya ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin atau RSUZA Banda Aceh untuk dioperasi, meski biaya pengobatan nantinya tentu gratis karena ditanggung BPJS Kesehatan.
Bahkan, menurut pengakuan sang anak, Nuril (17), rencananya ibunya dibawa oleh kakaknya, Amelia (20) atau anak sulung Yusnidar naik sepeda motor (Sepmor) ke Banda Aceh, besok, Senin (11/10/2021).
"Kami gak ada biaya. Karena itu, rencananya ibu dibawa oleh kakak saya ke Banda Aceh, naik sepeda motor.
Sedangkan saya menggantikan kakak jualan lontong di Terminal Peureulak untuk mencari uang guna dikirimkan kepada kakak yang jaga ibu di Banda Aceh, juga untuk membiayai adik saya yang masih sekolah.
Kami enggak ada ayah lagi, kalau gak jualan, kami gak makan," kata Nuril kepada Serambinews.com, Minggu (10/10/2021).
Nuril menceritakan sudah tiga tahun ibunya menderita tumor yang semakin parah, bahkan saat kumat, perutnya membengkak dan mengeluarkan darah.