Setelah Tempuh Perjalanan 10.000 Km Naik Motor, Pasutri Asal Aceh Tiba di Nol Kilometer Merauke
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengirim WA tersebut dari Merauke, Papua, ujung paling timur Indonesia.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Ia juga menyebutkan sejumlah lintasan yang paling menantang. Yakni, jalur Kalimantan, meliputi Berau, Kelay, dan Wahau.
"Jalur di Sulawesi juga ada yang ekstrem. Misalnya, Bahodopi, Marosi, Kebun Kopi, Morowali, dan jalur-jalur pegunungan di Erenkang- Toraja-Palopo," rinci KBA.
Jauh menjelajah, ia kini jadi hafal titik-titik penyeberangan saat sepmornya harus naik feri (kapal penyeberangan) antarpulau.
Pertama, menyeberang dari Bakaheuni-Merak, lalu
Semarang-Kumai, lanjut
Sungai Ular-Nunukan, dan
Nunukan-Pare Pare.
Baca juga: Tanda-Tanda Detak Jantung Lambat, Jadi Kebingungan hingga Bisa Pingsan, Ini Beberapa Penyebabnya
Berikutnya 'nyebrang' dari Bitung ke Ternate; Ternate ke Sidonggali; terakhir Weda ke Sorong, Papua.
Sesampainya di Tanah Papua ada tiga kebahagiaan KBA dan sang istri.
Pertama, kebahagiaan saat tiba dan berfoto dalam berbagai pose di Tugu Kilometer Nol Merauke-Sabang.
Kedua, ternyata baru mereka pasutri dari Aceh yang melawat sampai ke Merauke dengan naik sepeda motor.
Ketiga, di Papua, KBA dan istri jumpa dengan kontingen PON XX dari Aceh.
"Kami sempat bikin video dengan kontingen PON dari Aceh di Papua. Kami bikin yel-yel dan doakan kontingen Aceh berjaya," ungkap KBA.
Lalu, apa hikmah dan kesimpulan yang bisa diambil dari perjalanan panjang ini?
Ini jawaban KBA: Indonesia ini sangat luas. Setiap kami melewati daerah, kami selalu berjumpa dengan orang baik dari berbagai suku dan agama yang ada di tanah air.
Apa ada yang perlu diprihatini?
"Ya, prihatin juga dengan kondisi alam nusantara yang sudah dikeruk. Sekarang banyak musibah atau banjir, karena ulah sebagian kalangan yang menjalankan perusahaan, tapi aktivitasnya ikut merusak alam sekitar," jawab KBA.
Ia tambahkan, misi Touring Indonesia Harmoni hanyalah sebagai upaya untuk memperkenalkan FKPT di daerah-daerah yang mereka singgahi di sepanjang jalur nusantara.