Sepak Bola

Stadion Lebanon Berubah Total, Dari Pertandingan Sepak Bola Menjadi Gudang Tepung

Kondisi stadion sepak bola top Lebanon telah berubah total, karena telah terbengkalai selama beberapa tahun.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kondisi stadion sepak bola Lebanon yang sudah terbengkalai selama beberapa tahun, akibat didera krisis ekonomi berkepanjangan. 

Setelah itu, kantong gandum dan tepung yang disumbangkan disimpan di Sports City.

"Kami harus menemukan lapangan alternatif untuk tim nasional," kata Hashem Haidar, kepala Federasi Sepak Bola Lebanon, kepada AFP, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Krisis Lebanon Makin Dalam, Politisi dan Bankir Simpan Jutaan Dolar di Luar Negeri

Mereka memutuskan stadion di selatan kota Sidon, tapi itu pun perlu perbaikan besar-besaran.

"Kami telah mencapai kesepakatan dengan federasi tim lawan untuk memainkan pertandingan leg pertama jauh dari Lebanon," katanya.

Mereka menargetkan stadion Sidon siap menghadapi Iran pada 11 November 2021, kemudian Uni Emirat Arab lima hari kemudian.

Bahkan sebelum ledakan monster tahun 2020, lapangan sepak bola Lebanon telah menurun selama bertahun-tahun.

Stadion tepi laut di Sidon, 40 kilometer dari ibu kota adalah salah satu dari tiga tempat Lebanon untuk putaran final Piala Asia AFC 2000.

Namun berkunjung pada tahun 2018, manajer tim sepak bola Korea Selatan saat itu, pelatih Jerman Uli Stielike terkejut.

"Sebut ini lapangan sepak bola?!" tanyanya.

Pelatih Lebanon dari 2015 hingga 2019, Miodrag Radulovic, pernah terdengar menyesali keadaan Stadion Kota Beirut, yang berjarak berjalan kaki singkat dari Sports City.

"Sayang sekali bermain di lapangan seperti itu," kata pemain Montenegro itu.

Untuk menghindari biaya rumput asli, mereka yang bertanggung jawab atas stadion sepak bola Lebanon telah menggelar astroturf di seluruh negeri.

Kapten tim nasional Hassan Maatouk mengatakan rumput buatan mungkin lebih murah, tetapi mempengaruhi kesehatan dan kinerja pemain.

Baca juga: Tanki Penyimpanan Minyak Lebanon Terbakar, 250.000 Liter Jadi Kepulan Asap Hitam

"Ini memperpendek karir seorang pemain", kata Ansar FC, pemain berusia 34 tahun..

"Musim ini saja, lima pemain dengan klub berbeda mengalami cedera ligamen lutut," katanya, merujuk pada ligamen di sendi lutut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved