Berita Pidie
Jembatan ' Abu Nawas' di KB Tanjong Masih Mangkrak, Diusulkan Dana Kembali Rp 5 Miliar
Anggaran diusulkan, untuk pembangunan oprit jembatan dan peningkatan jalan sebesar Rp 5 miliar.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
Anggaran diusulkan, untuk pembangunan oprit jembatan dan peningkatan jalan sebesar Rp 5 miliar.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Jembatan rangka baja sepanjang 40 meter menghubungkan Gampong Pasi Jeumerang dengan Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie masih mangkrak.
Sarana penyebrangan yang melintasi mulut Kuala Tari itu layak disebut jembatan 'Abu Nawas'.
Betapa tidak, jembatan itu telah selesai dikerjakan, antara lain pembangunan dua abutmen dan pilar tengah jembatan tersebut.
Kecuali itu, pemasangan rangka baja dan lantai jembatan telah dipasang pada tahun 2019.
Sayangnya, jembatan mewah itu belum bisa digunakan masyarakat, terutama warga Gampong Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie.
Sehingga warga pesisir yang berjumlah 500 jiwa, lebih harus melintasi rute jalan melalui gampong di Kabupaten Pidie Jaya.
Baca juga: Lima Tahun Mangkrak, Kini Jembatan Jumphoh Adan-Mutiara Timur Ditutupi Tumbuhan Liar
Selain rute yang sangat jauh, juga warga banyak menambah biaya untuk transportasi.
Berdasarkan data yang diperoleh Serambinews.com, Rabu (13/10/2021) menyebutkan bahwa dana cukup besar terkuras untuk jembatan Pusong itu.
Anggaran diplotkan mulai APBA tahun 2015 hingga 2017 berjumlah Rp 3 miliar.
Kemudian tahun 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai Rp 30 miliar lebih untuk penangan jembatan tersebut.
Wakil DPRK Pidie, Fadli A Hamid SE, kepada Serambinews.com, Rabu (13/10/2021) mengatakan, Pemkab telah mengusulkan kembali kelanjutan pembangunan jembatan rangkat baja Gampong Pusong pada tahun 2022, melalui Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA).
Anggaran diusulkan, untuk pembangunan oprit jembatan dan peningkatan jalan sebesar Rp 5 miliar.
Baca juga: Pipa Besi Pengaman Jembatan di Pusong KB Tanjong Pidie Dibongkar Maling
Tahun 2020 sudah pernah dianggarkan Rp 6 miliar untuk kelanjutan jembatan itu, tapi terkena refocussing.