Breaking News

Berita Bireuen

Pasca Sekolahnya Terbakar, Murid SDN 2 Juli Bireuen Belajar di Tenda dan Lesehan di Ruang Guru

Walaupun sudah tidak ada ruangan belajar sebagaimana mestinya mereka tetap antusias belajar di ruangan  kantor guru dan satu tenda darurat

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Dok SDN 2 Juli Bireuen
Sejumlah murid SDN 2 Juli Bireuen, Selasa (12/10/2021) sedang belajar di ruangan kepala sekolah, karena tiga ruangan belajar terbakar beberapa waktu lalu. Dok SDN 2 Juli Bireuen 

Walaupun sudah tidak ada ruangan belajar sebagaimana mestinya mereka tetap antusias belajar di ruangan  kantor guru dan satu tenda darurat

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sedikitnya 60 murid kelas IV dan VI SDN 2 Juli, Bireuen terpaksa belajar darurat. 

Sebagian belajar di bawah tenda dan sebagian lainnya duduk lesehan di ruang guru.

Yang belajar lesehan ini tanpa meja dan kursi sebagaimana mana biasanya.

Mereka duduk lesehan lalu menulis bahan balajar dengan cara menundukkan kepala.

Hal ini terjadi pasca tiga ruang belajar SDN 2 Juli Bireuen di Kreung Simpo, Juli Bireuen telah terbakar Rabu (06/10/2021).

Walaupun sudah tidak ada ruangan belajar sebagaimana mestinya mereka tetap antusias belajar di ruangan  kantor guru dan satu tenda darurat.

Informasi diperoleh Serambinews.com, para murid dan guru sekolah tersebut khususnya kelas IV dan VI hanya satu hari libur untuk membersihkan sekolah, setelah itu mereka terus belajar sebagaimana mestinya.

Baca juga: Nasib Guru Honorer di Pedalaman Aceh Utara, Tetap Mengajar Meski Sudah Diputus Kontrak

Baca juga: VIDEO - Berbahaya, Perempuan Mulai Ikuti Aksi Wheelie

Baca juga: Suporter Hungaria Bentrok dengan Polisi Inggris di Stadion Webley, Pertandingan Berakhir Imbang 1-1

Kepala SDN 2 Juli Bireuen, Sulaiman SPd kepada Serambinews.com, Selasa (12/10/2021) mengatakan, sesuai keputusan bersama dari hasil rapatdigelar Gampong Krueng Simpo dengan orang tua/wali murid, pihak sekolah, proses belajar dilaksanakan sebaik mungkin walaupun ruangansudah terbakar.

Saat ini anak-anak belajar sementara di ruang daruratdi bawah tenda dan di ruang kantor guru.

"Hasil rapat bersama orang tua/wali murid, proses belajar tetap berjalan sistem shift.

Siswa ada yang belajar dibawah tenda dan di lantai kantor guru," ujarnya.

Dijelaskan akibat peristiwa kebakaran  beberapa hari lalu, tiga ruangbelajar tidak bisa digunakan.

Agar belajar terus berjalan siswa kelas 1 dan kelas 2 belajar sistem shift dua rombongan belajar (rombel)
sesuai jumlah siswa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved