Luar Negeri
Video Penyiksaan Narapidana dari Penjara Rusia Bocor, Napi Diperas dan Dirudapaksa
Narapidana laki-laki diserang secara brutal di depan kamera, lalu diperas untuk melecehkan sesama narapidana menggunakan rekaman itu.
SERAMBINEWS.COM, MOSKWA - Video mengerikan mengekspos penyiksaan dan pemerkosaan dalam sistem penjara Rusia.
Narapidana laki-laki diserang secara brutal di depan kamera, lalu diperas untuk melecehkan sesama narapidana menggunakan rekaman itu.
Para aktivis mengatakan gerombolan pemerkosa dikerahkan untuk “menghancurkan” tahanan.
Gerombolan itu memaksa mereka menandatangani “pengakuan” atau memberikan kesaksian palsu, saat mereka melakukan skema mengerikan itu.
Daily Mail pada Rabu (6/10/2021) mewartakan bahwa video-video itu memperlihatkan seorang pria yang berteriak kesakitan karena disiksa dengan pegangan pel di dalam rumah sakit tuberkulosis.
Selain itu, ada juga rekaman seorang tahanan pria memperkosa tahanan lain yang diikat ke tempat tidur, dan sekelompok narapidana mengencingi pria lain.
Setidaknya 40 narapidana diserang secara brutal di depan kamera, menurut para aktivis.
Meskipun, bukti yang dapat diandalkan menunjukkan jumlah sebenarnya korban adalah sekitar 200.
Skema mengerikan itu terungkap dalam 40 Gigabyte rekaman yang diselundupkan keluar dari arsip layanan penjara Rusia, oleh seorang pria Belarusia anonim.
Setelah dibebaskan, pria itu menyerahkan salinan materi selundupan kepada juru kampanye di Gulagu.net, yang telah menerbitkan sebagian dari video itu secara online, sambil menyerukan reformasi.
Mail Online meninjau bagian dari materi tersebut, tetapi telah memutuskan untuk tidak mempublikasikan sebagian besar karena sifat rekaman yang sangat mengerikan.
Aktivis mengatakan pemerkosaan, intimidasi dan kekerasan berasal dari penjara di enam wilayah Rusia.
Bukti itu sekarang akan diteruskan ke PBB dan Dewan Eropa.
Materi itu dibocorkan oleh seorang programmer Belarusia yang dipenjara di Saratov.
Dia digunakan oleh pihak berwenang Rusia untuk menyusun koleksi video penyiksaan mereka, yang difilmkan pada camcorder milik penjara, menurut kelompok itu.