Internasional

Jerman Melihat Lonjakan Migran Melalui Rute Belarusia dan Polandia

Pemerintah Jerman mengatakan jumlah migran yang tiba di negaranya terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.

Editor: M Nur Pakar
AP/Patrick Pleul/DPA
Para migran duduk di depan peti kemas di Central Initial Reception Facility for Asylum Seekers, ZABH, negara bagian Brandenburg, Jerman, Rabu (6/10/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Pemerintah Jerman mengatakan jumlah migran yang tiba di negaranya terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.

Jerman meyebut perbatasan Polandia dan Belarusia sebagai pemicu meningkatnya migran selama bulan-bulan.

Beberapa negara Uni Eropa menuduh pemerintah Belarusia mendorong orang-orang untuk menyeberang ke Uni Eropa dari wilayahnya, seperti dilansir AP, Kamis (14/10/2021).

Polisi federal Jerman mengatakan lebih dari 4.300 orang secara ilegal melintasi perbatasan dari Polandia tahun ini.

Disebutkan, sebagian besar berasal dari Irak, Suriah, Yaman dan Iran, kantor berita Jerman DPA melaporkan.

Anggota Uni Eropa, Polandia, menuduh negara tetangga Belarusia mendorong migrasi besar-besaran untuk mengacaukan blok 27 negara itu.

Baca juga: Migran Hadapi Siksaan Berat di Libya, Bayar Denda Sampai Jadi Budak

Polisi federal Jerman mengatakan dari Januari hingga Juli 2021, 26 orang yang bepergian dengan rute Belarusia tiba di Jerman tanpa izin.

Jumlahnya bertambah menjadi 474 orang pada Agustus 2021, 1.914 orang pada September dan 1.934 orang selama 11 hari pertama pada Oktober 2021, kata polisi federal.

Sebagian besar pendatang baru ditempatkan di pusat-pusat penerimaan suaka di negara bagian Brandenburg.

Lokasi tersebut dapat menampung 3.500 orang, dan pihak berwenang telah menambahkan tenda untuk membuat ruang hingga 5.000 orang.

“Situasinya tidak dramatis, tetapi sulit,” kata Olaf Jansen, kepala kantor orang asing di kota Eisenhuettenstadt, Jerman timur.

Ada kekhawatiran virus Corona mungkin menyebar di antara pendatang baru, katanya.

Kanselir Jerman Angela Merkel, menjadi salah satu pemimpin Uni Eropa yang telah bergabung dengan Polandia.

Dia menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memfasilitasi migrasi ke Uni Eropa sebagai bentuk perang hibrida, pembalasan sanksi Uni Eropa.

Ribuan migran telah dibujuk ke Belarusia dengan visa turis.

Bahkan, didorong untuk menyeberang ke Polandia, Lituania.

Pada tingkat lebih rendah ke Latvia, tiga negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarusia.

Beberapa migran meninggal karena kelelahan ketika mencoba pergi dari Belarusia ke Polandia melintasi area hutan dan rawa-rawa.

Baca juga: Para Migran Jadi Korban Kekerasan Seksual dan Pembunuhan di Libya

Pemerintah Jerman mengumumkan sedang mengerjakan berbagai langkah untuk mengekang migrasi di perbatasan timur negara itu.

"Saat ini ada konsultasi dengan mitra kami, baik di dalam maupun luar Jerman," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Steve Alter.

Dia mengatakan harus ada langkah-langkah untuk mencegah migrasi ilegal ke Jerman.

Di Polandia, pemerintah menyetujui RUU untuk mengatur pembangunan penghalang tinggi dengan sensor gerak di perbatasan dengan Belarusia.

Diperkirakan biayanya sebesar 1,65 miliar zlotys atau $ 407 juta.

Pemungutan suara oleh anggota parlemen dapat dilakukan segera.

Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski mengatakan pagar itu diperlukan.

Dia mengatakan jumlah migran ilegal melintasi perbatasan belum berkurang meskipun faktanya ada lebih banyak penjaga tentara dan polisi di perbatasan.

Pada 2015-2016, lebih dari satu juta orang yang melarikan diri dari perang di Timur Tengah melakukan perjalanan berbahaya melintasi Laut Mediterania dan Aegea.

Mereka mencari keselamatan di Eropa Barat, dan terutama di Jerman.

Tetapi setelah kedatangan mereka, UE memasang pengawasan pesawat tak berawak dan memutuskan kesepakatan dengan Turki dan Libya untuk menjauhkan para migran.

Jalur yang jauh lebih tidak terlindungi ke UE, melalui hutan dan rawa-rawa di Eropa Timur/

Telah Menjadi rute yang populer setelah UE memberlakukan sanksi terhadap Lukashenko dan pejabat Belarusia lainnya.

Atas pemilihan presiden Agustus 2020 yang salah di negara mereka dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa antipemerintah.

“Tindakan yang diambil oleh rezim Alexander Lukashenko menuntut tanggapan tegas dari pemerintah Polandia,” kata Kaminski kepada kantor berita lokal. PAP.

Baca juga: 17 Jasad Migran Terdampar Ditemukan di Perairan Libya

Badan Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan mendaftarkan 470 upaya penyeberangan perbatasan ilegal dan mencegah semuanya.

Badan tersebut mengatakan ada 6.700 upaya terhalang untuk melintasi perbatasan, dan 18.300 sejak awal tahun.

Badan Keamanan Dalam Negeri Polandia mengatakan menahan seorang pria Polandia yang dicurigai bekerja sama dengan dinas intelijen Belarusia.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved