Migas
Konsultan Migas Australia Tawarkan Metode Pengelolaan CO2 di Bekas Lokasi Sumur Gas Arun
Mahdinur menjelaskan, tujuan dari pihak Odin Reservoir Consutants memaparkan presentasinya tentang pemanfaatan ladang gas Arun bawah tanah untuk penyi
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Teknologi yang ditawarka pihak Australia ini, kata Mahdinur, sangat menarik dan bisa memberikan keuntungan bagi Pemerintah Aceh untuk mengolah kembali sumur tua migasnya yang tingkat kandungan gas CO2nya tinggi, antara 60-80 persen.
Banyak sumur migas yang sudah dieksplorasi sejumlah perusahaan migas yang pernah beroperasi di Aceh, karena kandungan CO2 nya terlalau besar, mereka tidak mengeploitasi produksi gas metannya untuk diperjual belikan sebagai bahan bakar gas.Alasannya, gas CO2 nya terlalu tinggi, jadi tidak ekonomis lagi.
Konsultan migas dari Australia itu menyatakan, pihaknya bisa mengatasi kandungan CO2 yang besar pada satu sumur gas, dialirkan ke sumur gas yang sudah kosong, sehingga gas metannya bisa dikomersilkan.
Teknologi ini, akan memberikan keuntungan bagi Pemerintah Aceh dan menyerap tenaga kerja yang besar di kawasan sumur gas tua yang belum pernah dieksploitasi di Aceh sangat banyak.
Untuk melanjutkan maksud dan tujuan dari perusahaan konsultan migas dari Austalia itu, Pemerintah Aceh, bersama BPMA dan Pema, akan duduk kembali, mengkaji dan menganalisa dampak negatif dan positif serta keekonomian dari proyek tersebut.
“Meski teknologinya sudah ada, tapi kita juga perlu melakukan kajian kembali, apalagi untuk masalah itu, tenaga ahlinya juga sudah banyak di Universitas Syiah Kuala (USK) dan beberapa perguruan tinggi lainya di Indonesia,” ujar Mahdinur.(*)