Berita Aceh Utara

Tak Disangka, Anggota DPRK Ini Ternyata Pintar Rakit Senpi & Racik Bom, Pernah Dilatih Eks Tripoli

Bukan cuma itu, Teuku Otman juga memiliki banyak pengalaman dalam perakitan senjata api (senpi) dan peracikan bom ketika masa konflik Aceh dulu.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Utara, Teuku Otman yang mampu merakit senjata api dan meracik bom saat konflik Aceh dulu kala bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Siapa menduga jika Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Utara, Teuku Otman ternyata mempunyai keahlian yang tak banyak dimiliki orang.

Ya, sebagai mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), politisi Partai Aceh ini ternyata mahir dalam bongkar pasang senjata api.

Bukan cuma itu, Teuku Otman juga memiliki banyak pengalaman dalam perakitan senjata api (senpi) dan peracikan bom ketika masa konflik Aceh dulu.

Teuku Otman dilantik pada 2 September 2019, sebagai satu dari 45 anggota DPRK Aceh Utara periode 2019-2024.

Ia lolos ke parlemen karena memperoleh suara melebihi ambang atas yakni 2.780 suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019. 

Pria kelahiran 10 Juli 1977 itu, kemudian dipercayakan Partai Aceh (PA) untuk menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi V. 

Baca juga: Besok, Koalisi NGO HAM Aceh Surati Presiden Minta Kasus Pemuda Aceh Jaya yang Rakit Senpi Dihentikan

Komisi V membidangi antara lain, keistimewaan Aceh, Syariat Islam dan Kesejahteraan Rakyat, pendidikan agama, pendidikan umum, adat istiadat, dan pemberdayaan masyarakat.

Kemudian bidang kesejahteraan sosial, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan keluarga sejahtera, pariwisata, kebudayaan/pemuda, serta olahraga. 

Ayah lima anak tersebut merupakan eks kombatan dari Sagoe Raja Sabi. Ia memulai bergabung dengan GAM pada tahun 1999, diawali mengikuti latihan awal di Cot Laba, Kecamatan Baktiya Barat. 

Namun, karena kondisi saat itu, pria yang pernah bekerja pada perusahaan Jepang tersebut tak dapat menyelesaikan latihannya.  

Pun demikian, bungsu dari empat bersaudara itu mendapat kepercayaan untuk mengawasi agar proses latihan angkatan lainnya dapat terlaksana.

Tak lama kemudian, suami Ainol Mardhiah menyelesaikan latihan militernya di kawasan Buket Lueng Bata, Kecamatan Baktiya yang dibimbing eks Tripoli. 

Baca juga: Polisi Bebaskan RFR dan Hentikan Kasusnya, Ternyata Ini Tujuan Pemuda Aceh Jaya Itu Rakit Senpi

“Dalam latihan militer selama enam bulan, kami bukan hanya mampu menggunakan senjata, tapi juga mampu bongkar pasang,” kenang pria Kelahiran Tanjong Ara, Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Mantan Wakil Panglima Sagoe Raja Sabi ini mengaku, sangat menikmati saat mengikuti latihan militer, apalagi sejak remaja sudah menyukai kemiliteran.

Baca juga: Polisi Bebaskan RFR dan Hentikan Kasusnya, Ternyata Ini Tujuan Pemuda Aceh Jaya Itu Rakit Senpi

“Setamat SMA di Medan, saya rencana masuk AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata RI), tapi tidak ada izin orangtua karena almarhum ayah juga AM,” ujar mantan Komandan Pasukan Singa Lamtapa ini.

Tak ingin larut dalam kesedihannya, kemudian Otman merantau ke Jakarta dari 1995-1998.

Karena itu, ketika bergabung dengan GAM pada tahun 1999, tak lama setelah ia pulang dari merantau, Teuku Otman belajar serius penggunaan berbagai jenis senjata api.

Baca juga: Kisah Mantan Kombatan GAM Pereulak, Bebas dari Cilandak Jualan Rujak dan Pulang Setelah 17 Tahun

Untuk penambahan senjata saat itu, pria yang kini menetap di Desa Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye ini membantu merakit senjata api.

Mulai senjata laras pendek, hingga senjata laras panjang, seperti Grenade Launcher Module (GLM), kemudian pelontar 12 amunisi. 

Kemudian, Teuku Otman juga merakit senjata jenis Double Lux.

Ia mengaku, salah satu senpi yang paling digemari ketika itu adalah jenis AK-45.

Kecuali itu, anggota DPRK Aceh Utara itu juga menggemari senjata yang biasa digunakan seorang sniper atau penembak jitu. 

Otman juga mengaku dirinya bukan melaksanakan tugas di darat saja, tapi juga di laut ketika ada pasokan senjata api dari luar negeri yang dipasok melalui laut. 

Baca juga: 16 Tahun Damai Aceh, Gambit Minta Pimpinan Perhatikan Ekonomi Eks Kombatan GAM

 “Saya juga kadang diminta ketika itu menjemput senjata di laut, mungkin karena juga memiliki kemampuan di laut,” pungkas Teuku Otman.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved