Internasional
Anggota Parlemen Lebanon Bersembunyi, Khawatir Jadi Target Pembunuhan Hizbullah
Seluruh anggota parlemen Lebanon mulai bersembunyi di rumah masing-masing, khawatir jadi target pembunuhan kelompok Hizbullah.
Dia mengatakan tidak memiliki wewenang untuk menggantikan Bitar, dan tidak menghadapi tekanan untuk melakukannya.
Menteri mengadakan pembicaraan krisis pada Sabtu (16/10/2021) untuk membahas penyelidikan dengan Perdana Menteri Najib Mikati.
Juga dihadiri presiden Dewan Kehakiman Tertinggi Suhail Abboud dan jaksa penuntut umum Ghassan Oueidat.
Mereka memutuskan untuk mengundang Bitar ke rapat dewan pada Selasa (19/10/2021).
"Hakim Abboud berkomitmen pada pendekatan yudisial, bukan politik, untuk menyelesaikan masalah," kata sumber peradilan kepada Arab News.
Ada juga dukungan untuk penyelidikan Bitar dari sumber yang mengejutkan, mantan Menteri Luar Negeri Gebran Bassil.
Bassil pemimpin Gerakan Patriotik Bebas, blok Kristen terbesar di Lebanon.
Baca juga: Koordinator PBB untuk Lebanon Sangat Prihatin Atas Bentrokan Bersenjata Jalanan di Beirut
"Gerakan Patriotik Bebas untuk melanjutkan penyelidikan, mengungkapkan kebenaran dan mengadili mereka yang bertanggung jawab," kata Bassil.
Bassil, yang merupakan menantu Presiden Michel Aoun dan secara luas dianggap tertarik untuk menggantikannya.
Tetapi, berada di bawah sanksi AS karena dugaan korupsi, dan memiliki hubungan dengan Hizbullah.(*)