Berita Aceh Tamiang
Ciptakan Desa Maju dan Sehat, Wamendes PDTT Tawarkan Program Beternak Ayam Petelur
Secara khusus, dia pun menyarankan program ayam petelur sebagai solusi yang bisa diterapkan karena dinilai sangat efektif.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi menuntut datok penghulu (kepala desa) menciptakan program perekonomian dan kesehatan masyarakat.
Secara khusus, dia pun menyarankan program ayam petelur sebagai solusi yang bisa diterapkan karena dinilai sangat efektif.
“Program ini mengenai dua sasaran itu,” kata Budi ketika berkunjung ke Aceh Tamiang, Minggu (17/10/2021).
Budi bercerita, saat ini Indonesia dihadapkan pada dua persoalan yang harus diatasi secepatnya, yakni peningkatan perekonomian dan stunting.
Sektor ekonomi ini imbas dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun, sehingga butuh penanganan cepat dan tepat.
Di sisi lain, persoalan stunting yang belum tertangani sepenuhnya dikhawatirkan meningkat imbas dari anjloknya sektor perekonomian.
Baca juga: Wamendes Sentil Minimnya Keuchik Perempuan di Aceh Tamiang, Budi: Wanita tidak Bertingkah Aneh-aneh
“Bayi umur satu hari ternyata aman mengonsumi telur, ini penting karena asupan gizi bisa menghindari stunting,” kata Budi.
Budi pun mengaku sudah menyelaraskan idenya ini dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang sepakat mengatakan telur ayam lebih aman dikonsumsi bayi dibanding daging.
“Dengan sendirinya beternak ayam petelur juga memberi nilai ekonomis bagi masyarakat,” ungkapnya.
Secara nasional, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,7 persen, di mana 14 persen di antaranya berasal dari desa.
Angka stunting pun diakuinya masih mengkhawatirkan karena masih 27 persen.
“Aceh Tamiang harus berkontribusi untuk mengaasi persoalan ini, tahun 2024 kemiskinan dan stunting ini harus turun separuh,” sambungnya.
Baca juga: Wamendesa PDTT Kunjungi Gerai Vaksin di Aceh Tamiang, Mursil Sebut Kita Culik untuk Lihat Tamiang
Dalam kesempatan itu, Budi mengingatkan datok penghulu tidak ragu menggunakan dana desa untuk menyejahterakan rakyat.
Secara kalkulasi, Budi menyebut seharusnya seluruh desa di Indonesia sudah jauh dari kata tertinggal, mengingat setiap tahunnya dikucurkan anggaran kurang lebih Rp 1 miliar.
“Kembali kepada pengelolaannya, makanya kita sama-sama awasi penggunaannya, kalau tidak tepat silahkan diviralkan,” tukasnya.(*)