Ekspor CPO
Komisi II DPRA Minta Gubernur Ajak PKS Ekspor CPO Lewat Pelabuhan Lokal
Kelebihan mengeskpor CPO dari Aceh Tamiang ke Pelabuhan Kuala Langsa di Langsa dan Pelabuhan Krueng Geukuh, di Lhokseumawe, tingkat kemacetannya tidak
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Komisi II DPRA Irpannusir minta Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT dan para bpati/walikota mengajak Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Aceh untuk mengekspor minyak kelapa sawit (Crude Pam Oil/CPO) melalui pelabuhan laut yang ada diwilayah Aceh.
“Data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang kami peroleh , jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi di Aceh ada 35 unit, tersebar di 11 kabupaten/kota. Tapi yang baru mengekspor produksi CPO, menurut data Perwakilan BI Aceh dan Kanwil Bea Cukai Aceh, baru dua perusahaan,” ungkap Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir kepada Serambinews.com, Minggu (17/10/2021) di Banda Aceh, menanggapi berita eskpor CPO 32.000 metrik ton dari pelabuhan lokal, hasilkan dana pembinaan tanaman sawit Rp 103 miliar.
Irpannusir menyatakan, dirinya sangat terkejut, begitu membaca berita ekspor CPO dari pelabuhan lokal sebanyak 32.000 metrik ton, memperoleh tiga pendapatan, yaitu pertama penerimaan bea cukai ekspor kelapa sawit Rp 46,4 miliar, yang dialokasikan untuk penerimaan negara.
Baca juga: Suami Jual Istri yang Hamil 9 Bulan untuk Layani Pria Hidung Belang, Polisi Miris Tahu Alasannya
Kedua dapat dana pembinaan tanaman kelapa sawit Rp 103 miliar, yang akan digunakan untuk peremajaan tanaman sawit yang sudah tua, dan tidak produktif.
Ketiga nilai ekspor Rp 484,075 miliar, merupakan pendapatan perusahaan PKS yang mengekspor CPO.
"Informasi yang kita peroleh, volume ekspor CPO sebanyak 32.000 metrik ton itu, diketahui baru dari dua perusahaan PKS yang mengekspor CPO nya ke India dan Singapura, melalui Pelabuhan Laut Krueng Geukuh, Lhokseumawe dan Pelabuhan Laut Calang, Aceh Jaya," ujarnya.
Dua perusahaan yang telah memanfaatkan pelabuhan lokal untuk menegkspor CPO ke luar negeri adalah PT Karya Tanah Subur (KTS), dari Aceh Barat, mengekspor CPO melalui Pelabuhan Krueng Geukuh, Lhokseumawe dan PT Sari Dumai Sejati, mengekspor CPO melalui Pelabuhan Laut Calang, Aceh Jaya.
Ini artinya, mengekspor CPO dari pelabuhan laut lokal, tidak ada kendala dan berjalan mulus.
Baca juga: VIDEO Ridha Umami, Gelandang asal Pidie Meraih Medali Emas Porwil Hingga Perak Sepakbola PON Papua
Buktinya, PT Karya Tanah Subur, pada tahun 2021 ini menurut penjelasan dari pihak Kanwil Bea Cukai Aceh, sudah 12 kali melakukan ekspor CPO ke India dan Singapura.
Sementara PT Sari Dumai Sejati, ada beberapa kali dari Pelabuhan Laut Calang, Aceh Jaya ke India dan Singapura.
PT Karya Tanah Subur, yang memiliki pabrik CPO dan areal perkebunan kelapa sawit di Aceh Barat, berani membawa CPO nya ke Pelabuhan Laut Krueng Geukuh Lhokseumawe, untuk diekspornya ke India dan Singapura.
Sementara yang dipertanykan sekarang ini, di Aceh Tamiang ada tujuh pabrik kelapa sawit yang beroperasi, yaitu PT Perkebunan Nusantara I ada dua PKS, satu di Tamiang Hulu dan satu lagi di Karang Baru.
PT Mopoli Raya, PT Padang Palma Permai, PT Socfin Indonesia, PT Sisirau dan PT PP Pati Sari.
Dari ketujuh perusahaan pemilik PKS itu, belum satu pun diantaranya mereka yang mau mengekspor CPO nya melalui Pelabuhan Laut lokal di Aceh.