Berita Subulussalam
Subulussalam Juara Umum MQK II Aceh, Walkot : Anggaran 2022 Plot Rp 500 Juta Pengadaan Kitab Kuning
Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE mengungkapkan rasa bangganyajuara umum ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberhasilan kafilah asal daerah ini menyabet juara umum ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021 di Banda Aceh.
“Sebagai apresiasi atas prestasi ini, Pemko Subulussalam akan mengalokasikan dana sebesar Rp 500 juta pengadaan kitab kuning pada anggaran 2022 mendatang,” kata Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE, Senin (18/10/2021) saat menyambut kafilah Subulussalam di Pendopo Wali Kota Subulussalam.
Sebelumnya, Walkot Affan Bintang juga langsung membuat prosesi penyambutan bagi kafilah peserta MQK II Aceh di perbatasan Subulussalam dengan Kabupaten Aceh Selatan tepatnya Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat.
Tampak para penjemput kafilah antara lain, Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Drs M Ya’kub KS MM, serta sejumlah pejabat lainnya.
Lalu rombongan kafilah Subulussalam dikawal dengan mobil Voorijder kepolisian menuju Pendopo Wali Kota Subulussalam.
Di belakang mobil patwal tampak armada Couble Cabin membawa piala bergilir MQK II Aceh. Sesampai di pendopo pesera kafilah langsung disambut Wali Kota Subulussalam beserta para pejabat di sana.
Baca juga: Raih Juara Umum di MQK II Aceh, Pemko Subulussalam Gelar Penyambutan di Perbatasan
Prosesi penyambutan di pendopo turut dihadiri Wakil Wali Kota Subulussalam Drs Salmaza MAP serta para pejabat termasuk Ketua TP PKK Hj Mariani Harahap SE dan Ketua BKMT Ny Ramadhiany SIP.
Walkot Affan Bintang terharu bahagia atas prestasi kafilah Subulussalam. Hal ini membuktikan Subulussalam layak sebagai kota santri.
Motivasi Walkot Affan Bintang bukan hanya saat penyambutan ketika kafilah berhasil menyabet juara umum MQK II Aceh.
Namun saat pelepasan peserta asal Kota Subulussalam juga digelar seremonia di Pendopo Wali Kota Subulussalam Selasa pekan lalu.
“Jadi sebelum berangkat juga kita berikan motivasi, pelepasannya digelar di pendopo agar peserta semangat, karena ini demi anak negeri,” ujar Walkot Affan Bintang
Atas prestasi tersebut juga Walkot Affan Bintang sudah membahas program dukungan bagi dayah di kota yang mekar 2 Januari 2007 tersebut.
Hasil koordinasi dengan Ketua DPRK Subulussalam Ade Fadly Pranata Bintang, S.Ked, anggaran 2022 mendatang Pemko Subulussalam memplot sebesar Rp 500 juta untuk pengadaan kitab kuning.
Kafilah Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021 Kota Subulussalam, Senin (18/10/201_ mendapat sambutan meriah dari pemerintah setempat.
Penyambutan tersebut setelah kafilah Kota Subulussalam berhasil meraih juara umum pada MQK II Aceh Sabtu lalu di Banda Aceh.
Baca juga: Lima Santri Dayah Minhajussalam Kota Subulussalam Borong Piala MQK II Aceh
Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE kepada Serambinews.com mengatakan prosesi penyambutan dilakukan di perbatasan Subulussalam dengan Kabupaten Aceh Selatan, tepatnya Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat.
Setelah disambut unsur pemerintah bersama kafilah akan melakukan arak-arakan piala bergilir tersebut dan nantinya dibawa ke Pendopo Wali Kota Subulussalam.
“Ini prestasi gemilang bagi Kota Subulussalam karena mampu meraih juara umum di MQK II Aceh, sebagai wali kota saya menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi kerja keras peserta dan timnya,” kata Walkot Affan Bintang
Dikatakan, nantinya setelah prosesi penyambutan di perbatasan dan arak-arakan, akan dilakukan acara temu ramah dengan peserta di Pendopo Wali Kota Subulussalam.
Sebagai surprise terhadap raihan juara umum peserta MQK II Aceh, Pemko Subulussalam telah menyiapkan sejumlah program dan hadiah.
Namun sejauh ini, Walkot Affan Bintang masih merahasiakan apa yang akan diberikan kepada para peserta maupun program selanjutnya karena akan disampaikan saat kegiatan temu ramah.
Prestasi gemilang terus ditorehkan para santri di Pondok Pesantren Minhajussalam, Desa Kampung Baru, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam.
Baca juga: Jumlah Subscriber YouTube Turun Akibat Tegur Kakek Suhud, Begini Kata Baim Wong
Terkini, lima santri utusan pesantren perbatasan Aceh-Sumatera Utara tersebut berhasil memborong piala juara 1 Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021 yang ditutup, Sabtu (16/10/2021) tadi malam.
Hasil aneka lomba MTQ yang berlangsung pada 13-16 Oktober 2021, itu dibacakan oleh Sekretaris Koordinator Dewan Hakim, Tgk Muzakkir Sag, saat acara penutupan musabaqah tersebut di halaman Asrama Haji Embarkasi Aceh.
Informasi keberhasilan santri Minhajussalam tersebut disampaikan sang pimpinan Abu Syafruddin Al-Yusufi kepada Serambinews.com, Minggu (17/10/2021).
Menurut Abu Syafruddin Al-Yusufi, lima dari enam peserta peraih juara satu MQK II Aceh tersebut adalah santri Dayah Minhajussalam yang berada di tapal batas Aceh-Sumatera Utara.
Kelima santri Minhajussalam yang menyabet juara I MQK II Aceh tersebut masing-masing bernama Fairuz, Enmia, Rizki Maratusshalihah, Diski Indrawan dan Yuliana.
Selain itu, seorang santri Minhajussalam lagi dilaporkan juga menorehkan prestasi di level kedua atau juara dua yakni Ulya.
“Alhamdulillah, dari enam peserta yang meraih juara I di MQK II Aceh 2021, lima adalah peserta dari Ponpoes Minhajussalam,” terang Abu Syafruddin.
Baca juga: Klasemen Sementara Liga 1 2021/2022 – Persiraja Tertahan di Zona Merah, Bhayangkara di Puncak
Atas keberhasilan para santri binaannya itu, Abu Syafruddin menyampaikan ucapan terimakasih kepada para dewan guru di sana serta segenap pihak yang berpartisipasi dan doanya.
Abu Syafruddin juga berharap agar keberhasilan para santri ini mendapar keberkahan dari Allah SWT dan bermanfaat bagi sang anak didik tersebut di kemudian hari.
Ponpes Minhajussalam adalah satu dari tiga dayah binaan Dinas Pendidikan Dayah Provinsi Aceh yang mulai dibangun tahun 2009 lalu.
Tepat 12 Juli 2010, Ponpes Minhajussalam mulai melaksankaan proses belajar mengajar tingkat SMP dan pesantren.
Di usia yang baru beranjak 12 tahun, Minhajussalam telah mampu mengantarkan sederet santrinya di berbagai ajang lomba mulai kabupaten dan provinsi.
Sebagaimana diberitakan, Kafilah Kota Subulussalam tampil sebagai juara umum Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021.
Hal tersebut ditetapkan dalam keputusan dewan hakim yang diketuai Tgk H Faisal Ali (Lem Faisal).
Baca juga: Subulussalam Juara Umum MQK Aceh
Hasil aneka lomba MTQ yang berlangsung pada 13-16 Oktober 2021, itu dibacakan oleh Sekretaris Koordinator Dewan Hakim, Tgk Muzakkir Sag, saat acara penutupan musabaqah tersebut di halaman Asrama Haji Embarkasi Aceh, Sabtu (16/10/2021) tadi malam.
Subulussalam menjadi juara umum setelah meraih juara pertama pada enam cabang yaitu Tauhid putra, Akhlak putra dan putri, Fiqh putri, Tafsir putri, dan Balaghah putra.
Dengan hasil itu, Kota yang memiliki semboyan ‘Sada Kata’ ini berhak membawa pulang Piala Bergilir MQK II Aceh Tahun 2021.
Kota Banda Aceh berada di posisi kedua setelah meraih juara pertama di tiga cabang yaitu Tauhid putri, Hadist putri, dan Balaghah putri.
Adapun peringkat ketiga diraih Kabupaten Aceh Selatan setelah mendapat juara pertama pada cabang Ushul Fiqh putri, juara kedua Hadist putri, dan juara kedua cabang Tarikh putri.
Sedangkan juara harapan I-IV masing-masing didapat Aceh Besar, Bireuen, Aceh Utara, dan Pidie.
MQK yang digagas Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh itu ditutup Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, yang diwakili Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM, tadi malam.
Bukhari saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para ulama, abu-abu, teungku-teungku, dan pimpinan dayah yang dengan tanpa mengenal lelah sudah mendidik dan mencetak santri Aceh yang berkualitas.
Terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada seluruh jajaran yang terlibat serta mendukung dan menyukseskan kegiatan tersebut.
Pihak dimaksud antara lain panitia, dewan hakim, kafilah dari 20 kabupaten/kota, peserta santriwan dan santriwati), pimpinan daerah, dan ulama.
“Alhamdulillah, kita baru saja merampungkan sebuah syiar dalam membumikan Islam di Serambi Mekkah ini.
Musabaqah Qiraatil Kutub Kedua Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2021 akhirnya sudah selesai dilaksanakan dengan sukses,” ujarnya.
Gubernur berpesan, prestasi yang didapatkan para santri pada MQK II ini bisa dijadikan motivasi untuk lebih mendorong dan meningkatkan kecintaan mereka terhadap ilmu agama.
“Bagi anak-anak kami yang belum mendapatkan juara, jadikan musabaqah kali ini sebagai pengalaman berharga. Maka dari itu, janganlah berkecil hati.
Tetaplah giat berlatih serta terus meningkatkan kemampuan membaca dan memahami kitab-kitab turats. Semoga di MQK selanjutnya, anak- anak kami mampu menjadi lebih baik,” jelas Gubernur.
Ia menilai, kitab turats atau kitab kuning sejak dulu menjadi bagian integral dari tradisi keilmuwan di dayah.
Kitab ini menjadi penghubung antarulama dalam rantai penyebaran pengetahuan keislaman. Di dalamnya, sambung Bukhari, terkandung beragam pengetahuan.
Baca juga: VIDEO Membanggakan! Indonesia Raja Thomas Cup, Sudah Rengkuh 14 Titel, Jauh Tinggalkan Cina
Tidak hanya tentang hukum-hukum, tapi juga membicarakan sejarah kehidupan para nabi, para ulama, dan lain sebagainya.
“Di tengah derasnya arus informasi belakangan ini, terlihat adanya trend penurunan mengkaji kitab kuning.
Ke depan, hal ini bisa berefek pada makin berkurangnya generasi Aceh yang menguasai literatur keislaman khas tersebut.
Karena itu, melalui musabaqah ini kita gaungkan kembali minat membaca dan mengkaji kitab kuning di kalangan santri,” ajak dia.
Di sisi lain, sambung Bukhari, kebiasaan membaca kitab kuning juga harus menyebar ke kalangan masyarakat umum.
Komunitas-komunitas pengajian di luar dayah diharapkan ikut menggalakkan kegiatan membaca kitab kuning. Menurutnya, MQK ini dapat menjadi ajang silaturahmi antarsantri dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Saya berharap, ukhuwah islamiyah para santri di Aceh tidak pernah putus, walaupun berasal dari dayah yang berbeda.
Perlu diingat bahwa santri saat ini sudah menjelma sebagai sebuah kekuatan baru di kalangan generasi muda yang patut diperhitungkan.
Karena itu, kekuatan dan kekompakan para santri mutlak diperlukan sebagai salah satu modal dalam membangun daerah,” pungkas Bukhari membacakan sambutan Gubernur Aceh.
Penutupan MQK-II Aceh Tahun 2021 turut hadir perwakilan unsur Forkopimda Aceh, Wakil MPU Aceh, Drs Tgk H Muhibbuththabary MAg, Ketua Komisi VI DPRA, Irawan Abdullah, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, dan para perwakilan SKPA. (*)
Baca juga: Kantor DPRK Aceh Singkil Digeruduk Pendemo, Ini Persoalannya