Warga Berhasil Tangkap Buaya Betina Pemangsa Penambang Timah, Dipancing Pakai Umpan Monyet

"Awalnya yang tertangkap itu ada 1, terus yang satunya udah berhasil kepancing namun lepas," kata Endi saat dihubungi Bangkapos.com, Minggu (17/10/202

Editor: Faisal Zamzami
Ist/PPS Alobi Babel
Potret buaya pemangsa penambang TI di Riau Silip yang sudah tertangkap, Sabtu (17/10/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BANGKA - Buaya yang menyerang penambang timah, Hardiasyah alias Punggul (33) telag berhasil ditangkap warga.

Penangkapan dilakukan pada Sabtu (17/10/2021) pagi sekitar pukul 08.00-09.00 WIB.

Diketahui buaya yang berhasil ditangkap tak hanya satu ekor, melainkan ada dua ekor.

Manajer PPS Alobi Bangka Belitung, Endi Yusuf menyebutkan bahwa buaya pemangsa tersebut ditangkap oleh warga setempat menggunakan teknik pancing dengan umpan seekor monyet.

"Awalnya yang tertangkap itu ada 1, terus yang satunya udah berhasil kepancing namun lepas," kata Endi saat dihubungi Bangkapos.com, Minggu (17/10/2021).

Ia menuturkan bahwa buaya yang memangsa Punggul saat menarik ponton TI tersebut diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan ukuran panjang kurang lebih 3 meter.

"Saat kami datang ke lokasi kondisi buaya tersebut masih hidup, dan potongan lengan sebelah kanan korban juga berhasil ditemukan dari dalam mulut buaya tersebut," jelasnya.

Kemudian, potongan lengan tersebut langsung dikuburkan oleh pihak keluarga dan warga setempat.

Baca juga: Penambang Timah Tewas Diterkam Buaya, Dua Temannya Tak Kuasa Menolong Korban

Baca juga: Luar Biasa! Ini 9 Manfaat Gel Lidah Buaya untuk Tubuh, Melawan Sembelit hingga Mencegah Diabetes

Kemungkinan dieksekusi mati

Tim SAR mengevakuasi jasad Pulong yang tewas diterkam buaya saat menambang timah di Sungai Sakan, Riau Silip, Bangka, Kamis (14/10/2021).
Tim SAR mengevakuasi jasad Pulong yang tewas diterkam buaya saat menambang timah di Sungai Sakan, Riau Silip, Bangka, Kamis (14/10/2021). (KOMPAS.com/HERU DAHNUR)

Endi mengatakan, bahwa pihaknya bersama dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) awalnya berencana untuk merescue buaya tersebut.

Namun kerabat korban dan warga sekitar lebih memilih untuk mengeksekusi buaya tersebut.

"Sebenarnya mau kami bawa ke pusat konservasi sesuai dengan aturan undang-undang, namun warga setempat menolak, karena menurut mereka buaya yang memangsa manusia harus dibunuh sesuai dengan kepercayaan adat setempat," terangnya.

Saat ini, dirinya mengaku tidak tahu bagaimana kondisi terkini dari buaya tersebut.

"Kemungkinan besar kayaknya sudah dibunuh," katanya.

Sebelumnya Ardiansyah alias Punggul alias Jukung perantau asal Provinsi Banten tewas diterkam buaya saat berada di Sungai Melandut, dekat Jembatan Dusun Sinar Gunung, Desa Riau, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Rabu (13/10/2021) sekitar pukul 15.30 WIB lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved