Luar Negeri

China Bakal Kendalikan Rudal Hipersonik dengan AI, Akurasinya Dapat Meningkat 10 Kali Lipat

Ketika berbicara tentang senjata hipersonik, saingan dekat AS, Rusia dan China, tampaknya berada di depan dalam perlombaan senjata tersebut.

Editor: Faisal Zamzami
PLA
Rudal hipersonik China DF-17 

SERAMBINEWS.COM - Ketika berbicara tentang senjata hipersonik, saingan dekat AS, Rusia dan China, tampaknya berada di depan dalam perlombaan senjata tersebut.

China telah bertaruh besar pada Artificial Intelligence (AI) untuk modernisasi militernya mengarah pada kemungkinan baru — potensi penggunaan AI untuk memberikan akurasi pada senjata hipersonik.

Baru-baru ini, ada laporan bahwa China telah menguji rudal hipersonik baru.

Namun, China menolak laporan bahwa mereka menguji rudal berkemampuan nuklir pada bulan Agustus, mengklarifikasi bahwa tes itu adalah "eksperimen pesawat ruang angkasa rutin."

FT telah melaporkan bahwa “China menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada bulan Agustus yang mengelilingi dunia sebelum melaju menuju targetnya, menunjukkan kemampuan luar angkasa canggih yang mengejutkan intelijen AS.” Laporan itu mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya "diberi pengarahan tentang intelijen."

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan uji coba Agustus adalah "pesawat ruang angkasa, bukan rudal."

China telah secara agresif mengembangkan senjata hipersonik.

Melnasir The EurAsian Times, Senin (18/10/2021), saat ini memiliki dua rudal hipersonik mematikan – Dong Feng-17 (DF-17) dan DF-ZF Hyper Glide Vehicle (HGV).

Selain mengembangkan senjata canggih ini, para peneliti dari PLA dilaporkan telah membuat beberapa perubahan pada perangkat lunak, memungkinkan mereka untuk mendaratkan drone hipersonik.

Sekarang, para penelitinya sedang melihat integrasi AI dengan amunisi ultra-cepat ini.

Kepemimpinan militer China telah mengakui bahwa AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa termasuk pembelajaran mesin, jaringan saraf, kerja sama manusia-mesin, dan sistem otonom (juga disebut sebagai 'senjata cerdas') sangat penting untuk mencapai kemajuan dalam peperangan generasi berikutnya.

Presiden Xi Jinping telah mengamanatkan “modernisasi penuh” Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada tahun 2035.

Pemerintahannya bertujuan untuk menempatkan militer China setara dengan militer AS pada tahun 2050.

Untuk itu, PLA membuat kemajuan dalam penelitian, pengembangan, dan operasionalisasi AI untuk penggunaan militer.

Baca juga: China Bikin Satu Dunia Jantungan, Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir Bisa Serang Negara Mana Saja

Baca juga: Rudal Hipersonik Baru China Mengejutkan Badan Intelijen AS

SCMP melaporkan bahwa ilmuwan rudal PLA mengatakan akurasi senjata hipersonik dapat ditingkatkan lebih dari 10 kali jika kontrol diberikan ke mesin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved