Anjing Meresahkan

Ini Alasan Satpol PP Aceh Singkil Angkut Anjing dari Lokasi Resort di Objek Wisata Pulau Panjang

Surat camat tersebut didasarkan pada surat Gubernur Aceh Nomor 556/2266 tertanggal 12 Februari 2019 perihal Pelaksanaan Wisata Halal di Aceh.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
ISTIMEWA/Instagram
Seekor anjing bernama Canon mati saat dievakuasi petugas Satpol PP di Pulau Banyak, Aceh Singkil 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP Aceh Singkil, memiliki alasan kuat memindahkan anjing dari salah satu resort terkenal di Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak.

Pertama sudah ada surat pemberitahuan wisata halal dari Camat Pulau Banyak, Mukhlis sejak tahun 2019 kepada pengelola wisata, home stay dan resort yang salah satu poinnya larangan memelihara anjing di lokasi wisata.

Surat camat tersebut didasarkan pada surat Gubernur Aceh Nomor 556/2266 tertanggal 12 Februari 2019 perihal Pelaksanaan Wisata Halal di Aceh.

Baca juga: Viral Kisah Canon, Anjing di Pulau Banyak yang Mati Usai Ditangkap Satpol PP Karena Kehabisan Napas

Kedua sudah ada hasil rembug adat masyarakat Kepulauan Banyak, tahun 2020. Salah satu poinnya larangan membawa/memelihara anjing dan babi/binatang berbahaya lainnya di lokasi wisata.

"Namun tidak dihiraukan," kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Hubungan Antar Lembaga Dinas Satpol PP Aceh Singkil, Abdullah Z, Minggu (24/10/2021).

Baca juga: Golkar Gelar Shalawat dan Maulid Nabi, Airlangga Harap Doa Ulama Dalam Hadapi Pemilu 2024

Berikutnya keberadaan anjing meresahkan wisatawan di Pulau Panjang. "Bahkan informasi yang kami terima ada yang dikejar hingga Hp jatuh ke laut," ujarnya.

Satpol PP juga sebut Abdullah tidak tiba-tiba datang membawa. Melainkan atas permintaan dari pihak Kecamatan Pulau Banyak serta pemangku adat lantaran upaya memberitahu kepada pemilik resort supaya memindahkan anjing tak direspons.

Baca juga: Jadwal MotoGP Emilia Romagna 2021 Malam Ini, Valentino Rossi di Posisi Terbawah

Menurut Abdullah, pada saat pihaknya hendak membawa juga tidak langsung tangkap. Melainkan terlebih dahulu negosiasi hingga dua hari.

Sebelumnya Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani, angkat bicara terkait kasus anjing mati yang heboh di media sosial.

Ia memastikan tidak ada penyiksaan atau pemukulan terhadap anjing hitam bernama Canon tersebut oleh anggotaanya.

Justru sebaliknya saat dalam pengawasan pihaknya anjing diberi minum serta makan.

"Tidak ada dipukul baik saat proses evakuasi maupun saat naik boat dari Pulau Banyak ke Singkil," kata Ahmad Yani, Minggu (24/10/2021).

Menurut Ahmad Yani, pihaknya membawa anjing dari resort di lokasi objek wisata Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, merupakan tindakan terkahir.

Baca juga: Anjing Mati saat Dievakuasi, Satpol PP Aceh Singkil: Tak Ada Peyiksaan, Malah Diberi Minum dan Makan

Atas permintaan dari lembaga adat serta kecamatan Pulau Banyak.

Senada dengan atasannya Kabid Ketentraman dan Ketertiban Hubungan Antar Lembaga Dinas Satpol PP Aceh Singkil Abdullah Z, menyebutkan anjing dimasukan dalam keranjang bukan oleh pihaknya.

Melainkan oleh seorang perempuan penjaga resort yang memelihara anjing.

"Yang masukan ke keranjang dan lakban keranjang bukan kami, tapi yang jaga resort," kata Abdullah.

Sepengetahuannya walau dilakban keranjang tempat anjing tetap dikasih lubang untuk bernafas.

Dari lubang itulah anggota Satpol PP sebutnya, memberi minum air mineral ke anjing sepanjang perjalanan.

Disebutkan anjing yang dibawa dari lokasi ada dua ekor. Satu ekor betina satu lagi jantan yang diberinama Canon.

"Namun sampai Singkil, ketika dibuka yang si Canon mati. Satunya lagi segar bugar malah sudah diambil pemiliknya. Penyebab matinya kami tidak tahu karena tidak ada kami sakiti malah dikasih minum. Satunya lagi di Singkil yang hidup saya belikan telur karena itu makannya," jelas Abdullah yang mengaku termasuk penyayang hewan.

Terkait anggotanya ada yang memegang kayu untuk menaklukan anjing, sebut Abdullah sekedar berjaga-jaga. Lantaran karakter anjing yang diketahui terus melawan.

Kayu sebut Abdullah sama sekali tidak dipukulkan. Melainkan ditempelkan ke rantai anjing agar bisa ditangkap.

Saat itu sebut Abdullah anjing meronta hingga lepas. "Akhirnya kami membujuk penjaganya supaya dimasukan ke keranjang dan dimasukannya," kata Abdullah.

Sejak tadi malam grups WhatsApp warga Aceh Singkil, diramaikan tangkapan layar akun Instagram rosayeoh yang menulis kisah penangkapan anjing yang disebutnya oleh orang-orang berseragam hingga akhirnya mati.

Status itu menarik simpati hingga meramaikan jagat media sosial.

Hari ini giliran warga net di Aceh Singkil, yang ramai membahas di media sosial. Komentarnya antara lain ada yang mengaku anaknya jadi korban kejaran anjing hingga Hp jatuh ke laut.

Ada juga yang menyebutkan sudah disurati camat namun tidak diindahkan. Lalu ada yang komentar.

"Ooh anjingnya jahat ya, tapi berita di sosmed yg lagi viral berbanding terbalik......Semoga kasus ini bisa diselesaikan dengan damai," tulis salah satu netizen.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved