Kakek Bunuh Sahabat dengan Pedang, Pelaku Tak Terima Dituduh Selingkuh dengan Istri Korban
Perselisihan antara mereka berdua bermula saat korban datang ke rumah pelaku sendiri dengan mengendarai sepeda motor.
Setelah membunuh korban, pelaku langsung meninggalkan rumah dan datang ke rumah ketua RW 04, Dukuh Bangunrejo Kidul, Suwarto.
Pelaku meminta Suwarto mengantarkannya ke Mapolsek Jogonalan.
Di hadapan Suwarto, pelaku tidak menceritakan telah membunuh korban.
Karena diminta bantuan oleh pelaku, Suwarto bersedia mengantarkan pelaku sampai seberang jalan Mapolsek Jogonalan.
Lalu, Suwarto juga mewanti-wanti agar tidak membawa namannya jika terseret kasus hukum.
Baca juga: Keponakan Bacok Paman Hingga Tewas, Berawal Isu Santet, Ucapan Korban Bikin Pelaku Kalap
Baca juga: Pria Bunuh Istri di Bangka dari Aceh, Nikah Siri dengan Wanita Lain di Medan Sebelum Nikahi Ella
Pelaku Dikenal Tempramen dan Sering Mabuk
Setelah mengantar pelaku ke Mapolsek Jogonalan, Suwarto pulang ke rumah.
Beberapa menit kemudian, ada warga yang memberikan informasi bahwa pelaku telah membunuh korban.
Pelaku dikenal memiliki tempramen tinggi.
Selain itu, pelaku sering mabuk di rumahnya hingga warga dan para tokoh masyarakat tak berani menegurnya.
Hal tersebut dibenarkan Ketua RT 07 RW 04, Dukuh Bangunrejo Kidul, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Dalinah.
"Tak ada yang berani tegur dia, pelaku memiliki tempramen tinggi, suka mabuk-mabukan di rumahnya," kata Dalinah, Sabtu (23/10/2021).
Hal tersebut juga disampaikan Sekretaris Desa Granting, Jumakir.
Ia mengatakan, sebelum membunuh korban, pelaku pernah terlibat perkelahian dengan warga asal Prambanan.
"Dulu dia (pelaku) sempat menusuk orang, dia orangnya kesenggol sedikit, langsung emosi tinggi," ungkapnya.