Dakwah Perbatasan
Pemerintah Aceh Tambah Tenaga Kontrak di Dayah Perbatasan Aceh Singkil
Tenaga kontrak baru itu dirujukan untuk mengisi formasi sebagai tenaga administrasi, tenaga teknis dan penunjang di Dayah Perbatasan Safinatussalamah.
Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh kembali menambah 10 tenaga kontrak/non PNS di Dayah Perbatasan Safinatussalamah Desa Biskang Kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil.
Para tenaga kontrak baru itu diharapkan mampu bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan agamis terbaik bagi masyarakat setempat.
Tenaga kontrak baru itu dirujukan untuk mengisi formasi sebagai tenaga administrasi, tenaga teknis dan penunjang di Dayah Perbatasan Safinatussalamah.
Mereka mulai bertugas sejak, Minggu (24/10/2021).
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri, S.Ag, MH melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Azhari, S.Ag, M.Si menyampaikan, para tenaga kontrak itu mengawali tugasnya dengan pengucapan sumpah komitmen, yang intinya untuk dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca juga: Fraksi PA Bahas Status Kawasan Hutan Tanaman Industri di Aceh Besar
“Sumpah ini sebagai bentuk komitmen tenaga kontrak untuk menjalankan kewajiban bekerja dengan tekun, jujur dan bertanggungjawab,” kata Azhari yang didampingi Plh Kepala UPTD Pengelolaan Dayah Perbatasan dan MUQ Pagar Air, Drs Muhammad Nas, MA.
Pengambilan sumpah/janji serta penyerahan SK tenaga kontrak turut disaksikan Rais 'Am Dayah Perbatasan Safinatussalamah, Dr. Abi Hasan, S.Sos.i, MA dan sejumlah dewan guru.
Kegiatan penyerahan SK tersebut berlangsung dengan cara penerapan protokol kesehatan ketat.
Azhari dalam sambutannya menyampaikan, misi lain pembangunan pesantren terpadu di wilayah perbatasan Aceh dan Sumut adalah memberikan manfaat bagi masyarakat di perbatasan khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya.
Baca juga: Simak, 7 Doa Pagi Mustajab Dibaca sebagai Pembuka Rezeki dan Keberkahan Hidup, Setelah Sholat Dhuha
Menurutnya, kehadiran dayah perbatasan harus mampu mencetak generasi penerus Islam yang tangguh dan siap pakai untuk diterjunkan ke masyarakat.
"Aceh Singkil terkenal sebagai lokomotif perbadaban Islam. Tak hanya di Aceh, tapi juga seluruh nusantara. Ini tidak lepas dari kontribusi Allahyarham Syeikh Abdurrauf As Singkili. Bahkan namanya disematkan pada Universitas Jantoeng Hatee Rakyat Aceh, Unsyiah. Oleh karena itu, marwah Aceh yang kenal Syariat Islam itu tercermin pada masyarakat Aceh Singkil sendiri," kata Azhari.
Azhari mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya guru dan da'i perbatasan untuk mengembalikan kejayaan Syeikh Abdurrauf As Singkili.
Menurutnya, lulusan dayah perbatasan harus mampu menjadi imam dan khatib yang bisa memberikan pencerahan dan penerangan hati bagi seluruh ummat.
Dalam menyampaikan syiar Islam, lulusan dayah perbatasan harus bisa memberikan kesejukan, kedamaian, dan ketenteraman hati nurani masyarakat.