USK Jalin Kerja Sama Kearsipan dengan ANRI

Universitas Syiah Kuala (USK) menjalin kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Editor: hasyim
FOTO HUMAS USK
Pejabat USK dan pejabat pusat foto bersama seusai penandatanganan kerja sama antara USK dan ANRI di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, pada Jumat (22/10/2021). 

BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) menjalin kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Plt Sekretaris Utama ANRI, Rini Agustiani SH MAP, dan Wakil Rektor IV USK, Prof Dr Hizir, di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Jumat (22/10/2021).

Wakil Rektor I USK, Prof Dr Ir Marwan mengatakan, ruang lingkup kerja sama ini meliputi beberapa hal yaitu pengembangan pusat studi arsip kebencanaan/arsip tsunami, pembentukan program pendidikan vokasi kearsipan, penyelenggaraan lembaga kearsipan perguruan tinggi, implementasi pengelolaan arsip dinamis dan statis berbasis teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia kearsipan, serta pengembangan Program Arsip Digital Tsunami Aceh (DATA).

Karena itu, menurut Prof Marwan, USK sangat  menyambut baik kerja sama tersebut. “Secara sumber daya, USK juga sangat siap untuk mendukung data arsip Tsunami Aceh dan dunia. Di mana semua ini dapat menjadi cikal bakal Center Knowledge kebencanaan dunia,” ucap Prof Marwan seperti disampaikan Koordinator Humas USK, Ferizal Hasan, kepada Serambi, Jumat (22/10/2021) sore.

Kepala ANRI, Drs Imam Gunarto MHum, mengatakan, ANRI diamanahkan untuk menjaga arsip kebencanaan. Meski demikian, arsip itu tak cukup hanya disimpan tapi harus mampu menjadi media pembelajaran. Karena itu, ia menilai kolaborasi dengan USK ini sangat tepat. Sebab, perguruan tinggi ini memiliki keunggulan dalam riset-riset kebencanaan.

Pada kegiatan itu juga dilaksanakan seminar dengan tema “Menuju Pusat Arsip Kebencanaan Dunia”, yang menghadirkan empat narasumber yaitu Kepala ANRI, Rektor USK, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Dr Ir Bima Haria Wibisana MSIS, dan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs Muhammad Syarif Bando MM.

Rektor dalam presentasinya mengatakan, selama ini USK sudah berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana. Termasuk di antaranya mendirikan pusat riset kebencanaan dan memasukan materi kebencanaan dalam kurikulum pendidikan. Prof Samsul mengungkapkan, arsip kebencanaan tak boleh dipandang sebagai dokumen pasif. Tapi, harus digunakan secara aktif untuk bahan penelitian dan pengembangan dalam manajemen bencana.

“Di sinilah peran perguruan tinggi sangat penting dalam penelitian dan pengembangan arsip. Dan USK, siap mendukung upaya ANRI untuk  melestarikan arsip ini sebagai  Memory of the World,” ucap Rektor.

Bima Haria Wibisana juga mengatakan demikian. Menurutnya, arsip kebencanaan tak boleh statis tapi harus dinamis. Di mana materinya harus dapat diakses dan dipelajari oleh siapapun di seluruh dunia. Di sinilah ia menilai pentingnya arsip digital agar dapat diakses secara luas.

Sementara Muhammad Syarif Bando menilai pentingnya literasi kebencanaan untuk menyadarkan masyarakat terhadap mitigasi. Untuk itulah, perguruan tinggi harus memperbanyak penelitian tentang kebencanaan, sehingga dapat menjadi referensi untuk upaya pengurangan risiko bencana. Di akhir kegiatan, Imam Gunarto menyerahkan piagam penghargaan kepada Rektor USK. (jal)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved