Video
Merantau ke Medan Hingga Singapura, Ternyata Rezeki Al Baihaqi Ada di Pedalaman Pidie
Setelah melanglangbuana ke berbagai kota, bahkan hingga luar negeri, Al Baihaqi, pemuda kelahiran Langsa 30 Maret 1981, akhirnya kembali ke Aceh.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Laporan Syedara Lon Bukhari M Ali
Narator Ardiansyah
Editor Syamsul Azman
SERAMBINEWS.COM – Jodoh tak pernah tertukar, rezeki sudah tertakar, dan maut pun tak bisa ditawar.
Telah banyak sekali orang yang telah membuktikan kebenaran dari takdir Ilahi ini.
Al Baihaqi adalah salah satunya.
Ketika kebanyakan orang mendapatkan jodoh dan rezekinya di rantau, Al Baihaqi malah mengalami sebaliknya.
Setelah melanglangbuana ke berbagai kota, bahkan hingga luar negeri, Al Baihaqi, pemuda kelahiran Langsa 30 Maret 1981, akhirnya kembali ke Aceh.
Setahun kemudian, dia mendapati jodoh dan rezekinya ternyata adanya di kampung halaman kakek dan neneknya, yakni di Reubee, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie.
Bukan hanya menemukan Darmiati A Samad (36) yang telah ditakdirkan sebagai jodohnya, di Reubee Al Baihaqi juga menemukan sumber rezekinya.
Ya, Al Baihaqi yang nyaris putus asa karena tidak mendapatkan kehidupan yang lebih baik di perantauan, kini telah menjadi pengusaha di pedalaman Pidie.
Meski masih tergolong kecil, tapi usaha kerupuk yang dirintis Al Baihaqi sejak tahun 2017 lalu, telah memberikan penghasilan bagi puluhan warga di Kemukiman Reubee.
Sebanyak 11 orang di antaranya, yaitu 7 laki-laki dan 4 perempuan, adalah pekerja tetap.
Di luar itu, Al Baihaqi memekerjakan sekitar 30-an ibu rumah tangga sebagai buruh harian lepas, dengan tugas membantu pengemasan sesuai dengan orderan.
Kerupuk Pasca Panen Cap 88 Produksi Aneuk Adam milik Al Baihaqi ini berada di Gampong Krueng, Reubee, Kecamatan Delima, Pidie.
Dengan segala keterbatasan, usaha mikro kecil milik Baihaqi ini memiliki omset rata-rata sebesar Rp 6-8 juta per hari.
Sebuah angka yang tak diperoleh Baihaqi ketika di perantauan dulu.
Baca juga: Kisah Inspiratif Jafar Insya Reubee, Eks Tukang Becak di Lhokseumawe yang Kini Jadi Toke di Malaysia
Baca juga: Kisah Haru Harris Bin Terry Sarava, Putra Aceh WN Malaysia, Umur 19 Tahun Baru Kenal Ibunya