Berita Aceh Besar
Harga Minyak Goreng Curah Naik Jadi Rp 19.000/Kg, Dampak Meningkatnya Harga TBS Sawit dan CPO
Kenaikan harga ini dipicu semakin meningkatnya harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO).
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Kenaikan harga ini dipicu semakin meningkatnya harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO).
Laporan Herianto | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Harga eceran minyak goreng curah yang terbuat dari biji kelapa sawit, Minggu (31/10/2021) mencapai Rp 19.000 per kilogram atau naik dibanding sebelumnya berkisar Rp 17.000/Kg.
Kenaikan harga ini dipicu semakin meningkatnya harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO).
TBS sawit dan harga CPO di tingkat produsen lokal, nasional, dan dunia.
Pemasok minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar, Ucok Zainun, menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambinews.com, Minggu (31/10/2021).
Menurutnya, harga di tingkat penyalur saat ini 17.500 per kilogram.
Baca juga: Harga Minyak Goreng, Telur & Kedelai di Banda Aceh dan Aceh Besar Naik, Gula Turun, Ini Penyebabnya
“Harga ecerannya bisa menembus Rp 19 ribu per kilogram," kata Ucok Zainun.
Kenaikan harga minyak goreng curah, menurut Ucok Zainun, belum memengaruhi permintaannya.
Permintaannya masih tetap normal, per hari ada sekitar 20 – 30 drum yang terjual.
Ucok Zainun ini memastikan kenaikan harga minyak goreng curah ini bukan karena spekulasi produsen dan pedagang.
Melainkan murni karena semakin meningkatnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan CPO di tingkat produsen.
Menurutnya, sesuai pemberitaan di media massa harga TBS sawit saat ini di atas Rp 2.000 per kilogram untuk tanaman kelapa sawit usia tiga tahun.
Sedangkan sebelumnya berkisar Rp 1.500 – Rp 1.750/Kg.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Bakal Naik? GIMNI Minta HET Dinaikkan Jadi Maksimal Rp 15.600 Per Liter
Sedangkan TBS kelapa sawit usia di atas 10 tahun, harganya lebih mahal lagi mencapai Rp 2.200/Kg, sebelumnya Rp 1.900 – Rp 2.100/Kg.
Akibat kenaikan harga TBS sawit itu, telah mendorong harga CPO yang merupakan bahan baku untuk membuat minyak goreng ikut meningkat di tingkat produsennya.
Saat ini harganya sudah mencapai 5.187 – 5247 Ringit Malaysia (MYR)/ton.
Pedagang minyak goreng curah lainnya di Pasar Induk Lambaro, Ridwan yang ditanyai Serambinews.com mengatakan kenaikan harga minyak goreng belum membuat permintaan menurun.
"Sampai minggu keempat bulan Oktober ini, permintaan minyak goreng curah masih stabil, setiap harinya ada saja yang membeli, dua sampai 10 kilogram per orang.
Minyak goreng curah umumnya dibeli ibu rumah tangga dan pedagang gorengan," kata Ridwan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi
Sejauh ini, kata Ridwan para pembeli yang umumnya ibu rumah tangga itu bisa memahaminya naiknya harga minyak goreng curah saat ini karena mereka juga mengikuti pemberitaan.
Namun, mereka berharap hendaknya kenaikan harga ini jangan mencapai di atas Rp 20 ribu per kilogram, karena jika ini terjadi tentu sangat memberatkan penjual gorengan atau pelaku UMKM sejenis lainnya.
"Mereka modalnya kecil, jadi kalau minyak goreng curahnya naik di atas Rp 20 ribu per kilogram, maka beban biaya produksi meningkat, sementara harga jual gorengan tidak bisa mereka naikkan lagi.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengnedalikan harga ini agar tak tembus di atas Rp 20 ribu per kilogram," kata Ridwan.
Selain minyak goreng, kata Ridwan saat ini harga telur ayam ras di minggu terakhir bulan Oktober ini pelan-pelan mulai merangkak naik.
Dua minggu lalu harga tebusnya di penyalur berkisar Rp 320.000/ikat (300 butir/10 lemping), minggu ini naik lagi menjadi Rp 330.000 – Rp 340.000/ikat.
Kenaikan harga tebus telur ayam ini, dipicu meningkatnya harga pakan ternak ayam, terutama harga jagung dan bungkil kedelai.
Harga eceran telur ayam ras saat ini berkisar Rp 36.000 – Rp 38.000/lemping (30 butir), sebelumnya Rp 34.000/lemping.
Tapi gula pasir harganya masih stabil Rp 590.000 – Rp 595.000/sak (50 Kg). Begitu juga tepung terigu, harganya masih relatif stabil Rp 9.000 – Rp 10.000/Kg.
Sedangkan beras, karena sedang panen gadu harganya juak masih relatif stabil.
Beras kualitas medium dijual eceran dengan harga Rp 145.000 – Rp 150.000/sak (15 Kg), sedangkan beras kualitas premium Rp 150.000 – Rp 160.000/zak (15 Kg). (*)