Breaking News

Berita Banda Aceh

BMKG Ingatkan Masyarakat yang Tinggal Kawasan Pegunungan Waspadai Longsor dan Banjir Bandang

Masyarakat yang tinggal dalam wilayah pegunungan dan bantaran sungai untuk selalu waspada bila sewaktu-waktu terjadi tanah longsor dan banjir bandang.

Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
FOR SERAMBINEWS.COM
Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad 

Masyarakat yang tinggal dalam wilayah pegunungan dan bantaran sungai untuk selalu waspada bila sewaktu-waktu terjadi tanah longsor dan banjir bandang.

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, meminta masyarakat untuk mewaspadai tanah longsor banjir bandang, serta kilat petir, terutama bagi yang tinggal di kawasan pegunungan dan kawasan bantaran sungai.

Demikian disampaikan Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad AhMG SE, yang dihubungi Serambinews.com, Senin(1/11/2021).

Kawasan pegunungan yang dimaksud, meliputi Kabupaten Bener Meriah Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.

Lalu, sebagian wilayah Pidie, tepatnya di Kecamatan Geumpang, sebagian Aceh Besar serta wilayah Barat Selatan Aceh.

"Kami minta dalam dua hari ke depan, untuk masyarakat yang tinggal dalam wilayah pegunungan dan bantaran sungai untuk selalu waspada bila sewaktu-waktu terjadi tanah longsor dan banjir bandang," terang Zakaria.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Aceh Tinggal 118 Orang, Ini Rinciannya, Isoman dan Dirawat di Ruang Pinere RS

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Aceh, Total Kasus Positif 38.325 Orang & Meninggal 2.055 Orang, Begini Datanya

Lalu, dampak puncak musim hujan di Bulan November ini, juga mempengaruhi jalan licin serta jarak pandang yang dekat akibat intensitas hujan yang lebat dan diselimuti kabut di kawasan pegunungan.

"Bulan November dan Desember 2021, diperkirakan Aceh memasuki puncak musim hujan, sehingga harus diwaspadai banjir, longsor, dan genangan air," sebut Zakaria.

Untuk banjir yang harus diwaspadai daerah-daerah dataran rendah, kawasan bantaran sungai dan hamparan luas yang dikelilingi oleh persawahan.

Menurut Zakaria kawasan hamparan luas, dikarenakan saat hujan lebat air tidak tahu harus mengalir kemana, sehingga harus diwaspadai.

Meski, sebutnya satu atau dua hari airnya sudah meresap kembali. Tapi, tetap harus diwaspadai, karena akan berdampak terendamnya harta benda masyarakat.

Baca juga: Dituding Datangkan TKA Ilegal ke Abdya, PT SMD Klaim Mereka Punya Izin Imigrasi dan Miliki Dokumen

Baca juga: BPOM Sedang Proses Izin Penggunaan Darurat Vaksin Pfizer dan Sinopharm untuk Anak di Bawah 12 Tahun

Kemudian yang harus diwaspadai juga kawasan cekungan yang diapit oleh perbukitan dan pegunungan, seperti kawasan Lhoknga, Leupung, atau Simpang Rima, Aceh Besar.

Di samping itu lanjut Zakaria, kawasan berpotensi terjadi banjir genangan serta harus diwaspadai juga untuk longsor di kawasan pegunungan Paro, Kulu serta kawasan pegunungan lain yang selama ini sangat berpotensi terjadi musibah alam tersebut.

Begitu pulanya dengan kawasan seperti di Gampong Garut, serta Punie, dalam Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, juga berpotensi terjadi banjir genangan, karena air tidak tahu mengalir kemana.

Kemudian kawasan-kawasan perkotaan, lanjut Zakaria, seperti Kota Banda Aceh, Bireuen, Pidie, Lhokseumawe dan sejumlah kota lainnya juga rentan terhadap banjir genangan.

Karena serapan air sudah tertahan oleh padatnya pemukiman penduduk, gedung-gedung yang padat di kawasan perkotaan, sehingga air tertahan dan kurang lancar mengalir.

Baca juga: Rudal Balistik Milisi Houthi Hantam Masjid dan Madrasah di Provinsi Marib

Baca juga: Iran Gagalkan Serangan Bajak Laut ke Kapal Tanker Negaranya

"Belum lagi persoalan parit yang mungkin tidak berfungsi dengan baik, sehingga masyarakat perlu melakukan pembersihan parit dan saluran-saluran," sebut Zakaria.

Memasuki musim penghujan di bulan November dan Desember yang cocok di kawasan pegunungan.

"Kami harapkan masyarakat tetap selalu waspada, karena Bulan November dan Desember ini kita sudah mulai memasuki puncak musim penghujan dan berakhir di Bulan Januari.”

“Kemudian di awal Februari 2022, sudah memasuki peralihan ke Musim Kemarau," pungkas Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad AhMG SE.(*)

Baca juga: Arab Saudi Tuduh Hizbullah Sebagai Masalah Nyata di Lebanon

Baca juga: Bupati Aceh Jaya T Irfan TB Minta Dinas Syariat Islam Monitoring Pembangunan Masjid

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved