Harga Sawit Capai Rp 2.650/Kg

Harga Tandan Buah Segar (TBS)  kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus bergerak naik

Editor: hasyim
SERAMBI/RAHMAT SAPUTRA
Para petani menaikkan TBS kelapa sawit ke dalam mobil untuk diangkut ke agen pengepul, Minggu (31/10/2021). 

BLANGPIDIE - Harga Tandan Buah Segar (TBS)  kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus bergerak naik. Kini, harga TBS di Bumo Sigupai yang ditampung oleh pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mencapai Rp 2.650 per kilogram atau Rp 2.400 hingga Rp 2.500 per kilogram di tingkat petani.

Salah seorang pengusaha sawit, Muslim Hasan mengatakan, PKS PT Mon Jambe saat ini menampung TBS sawit petani sebesar Rp 2.650/kg. “Iya harga ini mengalami peningkatan 20 persen dari bulan lalu,” katanya.  Menurutnya, bulan lalu harga TBS sawit ditampung PKS PT Mon Jambe berkisar Rp 2.130 per kilogram. Namun, secara bertahap kini harganya mengalami kenaikan lagi.

"Naiknya harga TBS ini dipicu meningkatnya permintaan Crude Palm Oil (CPO) di pasar sebagai bahan baku untuk industri makanan dan kebutuhan lainnya. Sementara di sisi lain, pasokan TBS dari kebun-kebun  sawit sedang terjadi penurunan produksi alias trek," paparnya.

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang petani sawit di Kecamatan Babahrot, Subky.

Ia mengaku bersyukur dengan kenaikan harga TBS sebesar Rp 2.650 per kilogram dan harga tersebut menjadi harga tertinggi.

"Alhamdulillah,  kami petani sangat lega dan bersyukur, karena setiap kali panen sawit kami bisa membawa pulang uang lebih banyak dari sebelumnya," katanya.

Menurutnya, dengan harga jual yang tinggi itu, pihaknya kini bisa merawat kebun dan membeli pupuk kembali. “Saat harga Rp 600 per kilogram, jangankan beli pupuk, cukup untuk biaya produksi (dodos) saja kami sudah bersyukur,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, drh Nasruddin menyebutkan, luas kebun sawit di Abdya mencapai 20.000 hektare, terbentang mulai dari perbatasan Babahrot-Nagan Raya hingga Lama Muda, Kuala Batee.

“Lebih kurang areal lahan sawit di Abdya yang sudah berproduksi mencapai 20 ribu hektar,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya itu.  Dia menyebutkan, setiap hari petani sawit di Abdya memproduksi TBS sawit rata-rata 1.500 ton per hari. “Perputaran uang dari sawit ini, dengan harga di atas Rp 2.000, per hari mencapai Rp 3 miliar lebih, atau Rp 90 miliar lebih per bulan,” ungkapnya.

Untuk persentase jumlah petani sawit di Abdya, sebutnya, sekitar 30 persen hingga 35 persen. Namun, khusus kecamatan Kuala Batee dan Babahrot, persentase masyarakat yang bergantung hidup pada kebun sawit mencapai 70 hingga 80 persen. “Kalau untuk masyarakat Kuala Batee dan Babahrot, bisa mencapai 80 persen yang bergantung hidup dan memiliki lahan sawit ini,” pungkasnya.(c50)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved