Berita Aceh Barat
Hati-hati Melintas Jalan Meulaboh-Tutut-Geumpang, Ada Longsor di Sejumlah Titik
Sebab di kawasan tersebut sedang terjadi longsor berat yang mengikis sebagian badan jalan.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bagi pengendara dari Aceh Barat maupun dari Pidie yang akan melintasi Jalan Meulaboh-Tutut-Geumpang, harus ekstra hati-hati saat melewati jalan provinsi itu.
Sebab di kawasan tersebut sedang terjadi longsor berat yang mengikis sebagian badan jalan.
Peristiwa itu terjadi sekitar tiga hari lalu dan sekarang sudah dalam penanganan Dinas PUPR Aceh.
Informasi itu disampaikan anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh, Tarmizi SP kepada Serambinews.com, Senin (1/11/2021).
"Dari informasi yang saya terima, tim PUPR Aceh sudah ke lapangan untuk pengukuran. Setelah itu baru ditangani darurat," kata Tarmizi.
Tarmizi dalam kesempatan itu meminta Pemerintah Aceh untuk betul-betul serius melakukan penanganan di titik-titik longsor jalan yang menghubungkan Kabupaten Aceh Barat dengan Kabupaten Pidie tersebut.
Baca juga: Tidak Ada Rambu di Lintas Bireuen-Takengon, Pengendara Nyaris Terjun ke Jalan Longsor
Baca juga: PUPR Nagan Raya Lapor Jalan Longsor ke Balai Jalan dan Jembatan di Banda Aceh
Baca juga: Satu Alat Berat Dikerahkan Tangani Jalan Longsor, Ini Lokasi Terjadi Kemacetan Hingga 1 Km
"Juga harus dipelajari penyebab longsor sehingga ada solusi yang baik. Sehingga tidak berulang pada pekerjaan yang sama setiap tahun," ujar putra daerah Aceh Barat ini.
Menurutnya, masyarakat sangat mengeluh dengan kondisi Jalan Meulaboh-Tutut-Geumpang, mulai dari Kecamatan Kaway XVI hingga Kecamatan Sungai Mas.
"Saya kembali mewarning Pemerintah Aceh agar anggaran tahun 2022, harus diprioritaskan untuk pembangunan jalan tersebut karena satu-satunya jalan APBA menuju barat selatan," tegasnya.
Dalam proses pembangunan, Tarmizi meminta Pemerintah Aceh jangan memandang sebelah mata wilayah barat selatan, terutama dalam penanganan jalan provinsi.
"Kalau hanya dianggarkan 5-10 miliar, lebih baik tidak usah. Untuk tahun 2022, harus dianggarkan sekitar 50 miliar. Sehingga titik-titik longsor bisa ditangani," demikian Tarmizi.(*)