Berita Bireuen
Jenazah Korban Kesetrum Listrik di Peudada Dibawa Pulang ke Langkat, Termasuk Rekannya yang Selamat
Seperti diketahui korban kesetrum listrik saat memasang aksesoris jaringan seluler XL di Desa Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Seperti diketahui korban kesetrum listrik saat memasang aksesoris jaringan seluler XL di Desa Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Aditia (20), korban meninggal akibat kesetrum listrik saat memasang aksesoris jaringan seluler XL dibawa pulang ke kampung halamannya ke Desa Gebang, Kecamatan Langkat, Sumatera Utara.
Seperti diketahui korban kesetrum listrik saat memasang aksesoris jaringan seluler XL di Desa Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.
Tepatnya di depan Mapolsek dan Makoramil Peudada, Senin (1/11/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.
Rekan Aditia bernama Firman (26) yang juga ikut kesetrum saat peristiwa itu hingga mengalami shok juga dibawa pulang ke kampung halamannya yang juga di Gebang, Langkat, Sumatera Utara.
Ia sempat dirawat di IGD RSUD dr Fauziah, Bireuen.
Adapun pekerja itu sebelas orang.

Baca juga: Kronologis 2 Pemuda Kesetrum Listrik di Subulussalam, Tersengat 1 Orang, Rekannya Naas Saat Membantu
Erwin (37), koordinator kesebelas pekerja ini kepada Serambinews.com di Mapolsek Peudada mengatakan mereka semuanya dari Desa Gebang, Langkat, Sumatera Utara dan masih bertalian keluarga.
“Kami ini semuanya dari Gebang, Langkat, kalau saya masih memiliki hubungan keluarga dengan kedua korban,” ujar Erwin.
Erwinmenyebutkan selain sebelas pekerja itu, ada juga beberapa pekerja dari Bireuen ikut bersama mereka.
Mereka yang sudah lima bulan di Aceh selama ini bertempat tinggal di salah rumah sewa di Batee Iliek.
Mereka bertugas memasang aksesoris penguat kabel jaringan mulai dari Beureunuen, Pidie hingga Bireuen.
Pengerjaan pemasangan aksesoris tinggal berapa tiang lagi.
Baca juga: Tragis! Siswi SMP di Pidie Meninggal dengan Luka Bakar di Leher, Diduga Kesetrum Listrik Saat Cas HP
Erwin mengatakan tadi pagi, Senin (1/11/2021), dirinya seperti biasa mengantar mereka ke lokasi kerja dan ada yang bekerja di dekat jembatan Peudada.
Sedangkan kedua korban bertugas di depan Makoramil Peudada memasang aksesoris pada tiang dan terjadilah musibah tersebut.
“Keluarga mereka sudah kami hubungi dan keduanya segera kami bawa pulang," timpal Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kapolsek Peudada, Iptu Mukhlis SE kepada Serambinews.com.
Kapolsek mengatakan kasus tersebut dalam penanganan tim penyidik Polsek Peudada dan Polres Bireuen.
“Kami sedang memintai keterangan rekan-rekan kerja, koordinator dan juga ada tidaknya mereka berkoordinasi dengan PLN saat pemasangan tersebu.
Selain itu, apakah dalam pekerjaan tersebut mereka memakai pakaian kerja lengkap untuk keselamatan kerja, apalagi pekerjaan penuh risiko," ujarnya.
Baca juga: Sempat Dirujuk ke Rumah Sakit, 6 Pekerja Pembangunan SPBU Rema yang Kesetrum Listrik Sudah Membaik
Kronologis kejadian
Seperti diberitakan sebelumnya, dua pekerja asal Gebang yang memasang aksesoris penguat kabel pada tiang jaringan seluler iforte (XL) di depan Mapolsek dan Koramil Peudada, Bireuen, kesetrum listrik.
Musibah ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (1/11/2021) kesetrum listrik.
Keduanya jatuh ke jalan, satu di antaranya meninggal dunia dan satu pingsan mengalami shock berat.
Korban meninggal dunia bernama Aditia (20) asal Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut dan seorang lagi yang terpaksa menjalani perawatan bernama Firman (26) juga asal Gebang Langkat.
Informasi diperoleh Serambinews.com, saat ini sejumlah anggota Polsek Peudada sedang di Mapolsek dan mendengar orang menjerit dengan suara keras.
Sejumlah anggota Polsek segera melihat ke arah suara tersebut, mereka melihat dua orang sudah terbaring di aspal.
Anggota Polsek bersama anggota Koramil Peudada dan warga segera mendekat dan membantu mereka, keduanya segera dilarikan ke Puskesmas Peudada yang berjarak sekitar 500 meter arah timur lokasi kejadian.
Setiba di Puskesmas, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan satu lainnya lemas dan shock.
Korban yang masih lemas segera dibawa ke IGD RSUD Bireuen untuk penanganan lebih lanjut.
Seorang tim medis Puskesmas Peudada kepada Serambinews.com mengatakan, tangan kanan terkena listrik, bajunya juga ikut hangus.
Beberapa rekannya terlihat berada di Puskesmas Peudada dan Mapolsek Peudada memberikan keterangan kepada Polsek Peudada.
Erwin (37) selaku koordinator para pekerja kepada Serambinews.com di Mapolsek Peudada mengatakan, mereka berjumlah 11 orang sebagai pemasang aksesoris pada tiang jaringan seluler XL di kawasan tersebut.
Sebagian menarik kabel di belakang dan dua pekerja memasang aksesoris di tiang yang sudah ditanam duluan oleh pihak lain.
Mereka bekerja di bawah tanggung jawab PT Hepo.
“Kami sudah lima bulan di Aceh memasang asesoris untuk ikatan kabel mulai dari Beureunuen sampai Bireuen, pekerjaan hampir selesai,” ujar Erwin. (*)