Karena Uang Rp 35 Juta

KABID Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK MSi, juga mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara

Editor: hasyim
FOTO: SERAMBI/SUBUR DANI
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK MSi, memperlihatkan foto barang bukti dan para tersangka pelaku penembakan Dantim Bais Pidie, dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Minggu (31/10/2021). 

KABID Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK MSi, juga mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, penembakan Dantim BAIS Pidie, Kapten Abd Majid, bermotif perampokan. Tiga tersangka yang diringkus yakni F, D, dan M bekerja sama untuk menguasai uang korban.

"Pelaku yang ditangkap adalah D, F, dan M. Pelaku M kenal dan mengetahui keseharian korban. Motif penembakan ini adalah perampokan. Pelaku tahu korban membawa uang dan melakukan perampokan," katanya dalam konfrensi pers kemarin.

Dia menambahkan, dalam perampokan itu, puluhan juta uang milik korban turut diambil oleh pelaku, totalnya sekitar Rp 35 juta. Winardy juga membantah isu yang menyebutkan bahwa senjata milik korban hilang dalam insiden itu. Oleh karena itu, dia kembali menegaskan bahwa kejadian tersebut murni bermotif perampokan terencana yang dilakukan oleh ketiga pelaku.

Winardy menceritakan, awalnya, pelaku M mengajak ketemu korban di tempat kejadian perkara (TKP). Namun di TKP, ada dua pelaku lain yang menunggu dan melakukan perampokan. Pelaku M yang mengetahui keseharian korban sengaja mengajak korban untuk bertemu pada hari itu.

Bahkan M ikut naik ke dalam mobil korban lalu pergi menuju ke lokasi penembakan, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie. Setiba di lokasi, F selaku eksekutor langsung melepaskan tembakan yang menewaskan korban. Lalu mengambil uang korban dan langsung kabur.

“Perampokan tersebut telah direncanakan oleh ketiga pelaku sehari sebelum eksekusi, di kebun cabe milik pelaku D,” tambahnya.

Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa ada masyarakat sipil yang berani merampok anggota TNI apalagi setingkat Komandan BAIS? Ditanyakan tentang hal ini, Kombes Winardy mengaku sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Itu lagi kita dalami, makanya saya kemukakan keterangan pers, saat ini kasus itu sudah bisa kita ungkap. Jadi masyarakat tidak perlu takut karena kita bekerja profesional dan alhamdulillah sudah kita ungkap," ujarnya.(dan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved