Breaking News

Sewa Truk Berujung Penyerangan Polisi di Medan, Aipda Eko Dibacok, Mobil dan Rumahnya Dihancurkan

Seorang polisi bernama Aipda Eko Sugiawan yang berdinas di Polsek Medan Timur bersimbah darah dibacok oleh massa.

Editor: Faisal Zamzami
TribunMedan/HO
Aipda Eko Sugiawan saat dilarikan ke rumah sakit usai dibacok oleh puluhan orang 

"Langsung nyerang saya, mobil hancur. Mereka pakai samurai, stik golf, macam-macamlah yang dibawanya. Mobil saya hancur, masuk juga tombak ke dalam mobil," katanya.

Edy yang merasa panik langsung tancap gas ke arah komplek. Saat itu, ia mengaku sempat melihat ke arah belakang dimana adiknya yang sedang mengendarai sepeda motor ikut dikejar oleh para pelaku.

"Saya lihat adik saya sudah dikejar pakai kelewang, tidak mungkin saya bantu, karena memang ramai sekali, sekitar 70 orang ada massanya, jadi saya masuk komplek," ucapnya.

Ketika ia berhasil masuk ke dalam komplek, puluhan orang ini langsung pergi dan tidak mengejar lagi.

Tetapi, adiknya terkena bacokan dan telah bersimbah darah.

Ia pun langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Medan Helvetia.

Polsek Medan Helvetia melimpahkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan.

"Saya lihat adik saya udah berdarah semua. Selesai itu buat laporan ke Polsek Helvetia, tapi sudah ditarik ke Polrestabes Medan," katanya.

Penyebab

Edi Susanto yang merupakan suami Polwan Aiptu Surya Ningsih dan abang dari Aipda Eko Sugiawan menjelaskan, penyerangan ini bermula dari sewa-menyewa mobil truk kepada seseorang berinisial DK pada 13 Oktober 2021.

Saat itu, ia didatangi oleh DK yang mau menyewa 7 unit mobil truknya ke daerah Kabupaten Langkat.

"Awalnya datanglah DK ini, sebelumnya memang sudah kenal. Sudah pernah merental sama kita, nggak ada masalah. Makanya kita percaya sama dia," kata Edi kepada tribun-medan.com, Minggu (31/10/2021).

Saat itu Edi mengaku tidak memiliki unit sebanyak yang diinginkan DK. Namun, Edi bisa mencarikan truk kepada rekannya bernama Pohan dan Anto.

"Saya bilang sama dia unit saya nggak ada. Jadi saya telpon kawan saya. Dapatlah dari Anto tiga unit dari Pohan empat unit," sebutnya.

Edi menambahkan, penyewaan truk tersebut dihitung perhari, satu truk Rp 900 ribu. DK pun setuju dan menyewa tujuh unit selama enam hari.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved