Sewa Truk Berujung Penyerangan Polisi di Medan, Aipda Eko Dibacok, Mobil dan Rumahnya Dihancurkan
Seorang polisi bernama Aipda Eko Sugiawan yang berdinas di Polsek Medan Timur bersimbah darah dibacok oleh massa.
DK mengaku kepada Edi bahwa truk tersebut ia pakai untuk bekerja sama dengan Ketua Ormas di Langkat. "Dia bilang kerja sama dengan ketua ormas sana, mau nimbun PKS. Sama kita ya terserah yang penting bayar uang rental," tuturnya.
Lalu, sore harinya datanglah orang menggunakan mobil yang disebut-sebut merupakan anggota ormas itu.
"Bertransaksilah mereka, si DK ini ngambil deposit sama anggota ormas ini. DK minta bantu, minta surat tanda terima supaya ketua ormas itu percaya, jadi kita bantulah," jelas Edi.
Setelah itu, karena DK menyewa tujuh truk selama enam hari, ia pun menerima uang sewanya sebesar Rp 37,8 juta.
Berjalan dua hari, tiba-tiba DK menghubungi Edi mengatakan tidak sanggup dan meminta agar penyewaan dibatalkan.
"Dipulangkan semua karena nggak sanggup bayar rental, hari rabu pulang semua. Jadi ku telpon DK ini, hitungan dulu kita, tapi dia nggak datang," sebutnya.
Lalu, hari berikutnya datanglah anggota ormas ke kantornya dan memaki-maki Edi. Tak lama DK pun datang untuk menyelesaikan permasalahan penyewa mobil.
Kemudian, terjadi perdebatan hingga akhirnya DK menyarankan agar uang sewa dikembalikan oleh Edi.
Ternyata pengembalian uang sewa memicu selisih hingga anggota ormas kembali mendatangi Edi.
"Selisih berapa lagi, kan sudah sepakat, si DK juga yang bilang sepakat. Jadi saya pun pulang," katanya.
Namun, saat itu ia diikuti oleh anggota ormas ini sampai rumah. Di rumah, mereka saling cek-cok.
Tak lama, dua orang karyawannya datang dan terjadilah perkelahian antara karyawannya dengan anggota ormas itu.
Karena terjadi keributan, ia pun mencoba melerai keributan dan mengusir anggota ormas itu.
"Cabutlah orang itu. Saya berpikir pasti buat laporan polisi mereka. Jadi hubungi adik saya yang polisi. Konsultasi saya melalui telepon sama dia," katanya.
Sedang asik bercerita, tiba-tiba istrinya yang berdinas di Kantor Samsat Putri Hijau memberi kabar bahwa rumahnya diserang oleh puluhan orang.