Semi Kontemporer
Agus PMToh Lolos Kurasi Pameran Seni Rupa Kontemporer Internasional Documenta Ke-15 di Jerman
Itu terbukti dengan banyaknya pertunjukkan yang digelarnya. Tercatat, hingga kini Agus Nur Amal telah manggung tak kurang dari 1.000 kali di berbagai
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seniman tutur kontemporer Aceh, Agus Nur Amal atau dikenal dengan nama panggung Agus PM Toh lolos kurasi Pameran Seni Rupa Kontemporer Internasional Documenta ke-15 yang akan diselenggarakan di Kassel, Jerman 2022 mendatang.
Agus Nur Amal seoarang teaterawan yang konsisten mendongeng di berbagai daerah dan di seluruh dunia.
Ia mendalami teater di Jurusan Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institute Kesenian Jakarta (IKJ), dan lulus di IKJ pada 1994.
Baginya, tradisi mendongeng hikayat Aceh sudah mendarah daging dalam tubuh dan kesehariannya.
Itu terbukti dengan banyaknya pertunjukkan yang digelarnya. Tercatat, hingga kini Agus Nur Amal telah manggung tak kurang dari 1.000 kali di berbagai tempat.
"Bersyukur karena menjadi salah satu yang lolos, dan ini akan membangkitkan seni hikayat Aceh di pentas dunia," jelas lelaki yang pernah ikut program residensi di ASEAS-UK (Association of Southeast Asian Students – UK) Conference, Brighton, Inggris.
Agus mengatakan, terpilihnya dia menjadi salah satu perwakilan dari Aceh membuka ruang bagi wisatawan dunia untuk mengenal lebih jauh tentang Aceh melalui seni tutur.
Seni tutur, lanjut Agus, menjadi penting bagi khasanah kebudayaan Aceh secara luas.
Baca juga: Ditinggal Istri Kerja di Luar Negeri, Pria Ini Hamili Gadis Remaja, Sudah 1 Tahun Pacaran
"Sebab dari seni tutur inilah kita mengetahui banyak kejadian di Aceh, Prang Sabi, dan berbagai hikayat lain yang bercerita tentang kemegahan Aceh sejak Sultan Ali Mughayat Syah, hingga Sultan Iskandar Muda.
"Selain itu, menjadi penting pula agar pemerintah Aceh memberikan ruang kepada para penghikayat, misalnya di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, yang selama ini tidak terakomodir, sehingga para Penghikayat nantinya berperan penting dalam memajukan hikayat hingga hikayat di Aceh punya posisi strategis dalam kehidupan masyarakat, seperti bagaimana Tembang Sunda dan Wayang Jawa mempengaruhi kehidupan dua suku itu," jelas Agus, yang pernah jadi Pemeran film Night Bus.
Agus Nur Amal punya segudang prestasi selama berteater.
Dirinya tidak saja berhikayat untuk menghibur penonton dan meraup keuntungan, namun hikayat yang dibawanya selalu punya pesan moral dan tanggung jawab yang jelas dan terang.
Itulah etalase yang disampaikan kepada penonton setiap kali dirinya manggung. Panggung baginya adalah suara lain untuk menyampaikan gagasan dan nasihat.
Karena itu, banyak pula properti Agus yang menjadi penting dan sentral dalam setiap penampilannya.