Garuda Indonesia Terancam Bangkrut, Eks Komisaris Ungkap 3 Masalah yang Picu Kerugian

Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Peter Gontha mengungkap sejumlah permasalahan yang membuat Garuda Indonesia merugi bahkan terancam bang

Editor: Faisal Zamzami
IST
Garuda Indonesia, Boeing sei 747-400 

Tapi mulai di hari pertama Garuda bayar dua kali lipat yakni 1,4 juta dolar AS per bulan.

"Uangnya kemana sih waktu di teken. Pengen tahu saja?" cetus Peter di sebuah unggahan di Instagram.

Masalah ketiga yakni sewa pesawat yang mubazir. Peter menyoroti soal pesawat Bombardier CRJ1000. 

"Siapa sih brokernya, sekarang nganggur dan dibaikin. ruginya jutaan (dolar)," tulis Peter dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya.

Adapun Garuda Indonesia juga telah menghentikan operasional pesawat Bombardier CRJ 1000 ini sejak 1 Februari 2021.

Garuda Indonesia rata-rata merugi lebih dari 30 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun karena mengguakan pesawat CRJ 1000.

Kementerian BUMN mensinyalir ada suap di balik kebijakan Garuda Indonesia menyewa Bombardier CRJ 1000. 

Baca juga: Garuda Terancam Ditutup, Ini Daftar 11 Maskapai Indonesia yang Bangkrut dan Berhenti Beroperasi

Baca juga: Ada Keanehan Terkait Rencana Garuda Diganti Pelita, Kementerian BUMN Diminta Tidak Buru-buru

Pimpinan DPR Setuju Pembentukan Pansus Garuda Indonesia

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menyatakan, dirinya menyetujui adanya gagasan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mencari solusi penyelamatan PT Garuda Indonesia Tbk. 

Menurut dia, langkah tersebut merupakan bagian dari langkah cepat dan efektif untuk menyelesaikan masalah di perusahaan pelat merah tersebut. 

“Saya sangat setuju ya, DPR untuk mengambil langkah-langkah cepat, efektif, dan tepat sasaran. Sasarannya adalah membersihkan Garuda, menyelamatkan Garuda, atau sekaligus mencari solusi,” kata pria yang karib disapa Cak Imin seperti dikutip dari laman dpr.go.id, Selasa (2/11/2021). 

Meski terbilang cukup terlambat menangani permasalahan Garuda, namun Cak Imin mendesak untuk menyelamatkan aset-asetnya terlebih dahulu. 

“Yang kedua, follow up dari ancaman pailit. Pailitnya sudah di depan mata,” ujarnya. 

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK meminta legislatif membentuk pansus dalam menangani permasalahan yang menimpa PT Garuda Indonesia Tbk. 

Politikus PKS itu menjelaskan, pansus yang dibentuk nantinya dapat mengungkap seluruh permasalahan yang terjadi di perusahaan pelat merah tersebut.  

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved