Berita Jakarta
Ilham Pangestu Usulkan Pendirian Perguruan Tinggi Penerbangan Seulawah di Aceh
"Melalui Kementerian Perhubungan saya usulkan, di Aceh dibangun perguruan tinggi penerbangan. Namanya bisa saja Seulawah, mengambil nama pesawat...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
"Melalui Kementerian Perhubungan saya usulkan, di Aceh dibangun perguruan tinggi penerbangan. Namanya bisa saja Seulawah, mengambil nama pesawat sumbangan rakyat Aceh yang diminta Presiden Soekarno," kata Ilham Pangestu di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Wakil rakyat Aceh di Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, Ilham Pangestu mengusulkan pendirian perguruan tinggi penerbangan "Seulawah" di Aceh.
Kelak ,dari lulusan lembaga ini akan melahirkan putra putri Aceh sebagai penerbang andal.
"Melalui Kementerian Perhubungan saya usulkan, di Aceh dibangun perguruan tinggi penerbangan. Namanya bisa saja Seulawah, mengambil nama pesawat sumbangan rakyat Aceh yang diminta Presiden Soekarno," kata Ilham Pangestu di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Ia mengatakan, sebelumnya di Aceh sudah ada sekolah menengah penerbangan yang mendidik tenaga-tenaga trampil bidang penerbangan.
"Tapi tentu saja tidak cukup setingkat sekolah menengah. Kita ingin setingkat perguruan tinggi," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menyebutkan, usulan tersebut disampaikan ke Menteri Perhubungan.
Baca juga: Mesir Buka Kembali Penerbangan Domestik, dari Sharm El-Sheikh ke Luxor
Ilham juga mengingatkan, dalam sejarah kebangsaan Indonesia, rakyat Aceh adalah penyumbang pertama pembelian pesawat untuk negara yang diberi nama Seulawah RI 001, yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya perusahaan penerbangan Garuda Indonesia.
"Perguruan tinggi penerbangan Seulawah adalah bagian dari kelanjutan perjuangan melahirkan generasi penerbang yang andal. Dulu rakyat Aceh sumbang pesawat, sekarang saat pemerintah wujudkan perguruan tinggi penerbangan di Aceh," tukasnya.
Sebelumnya, Ilham juga mengusulkan pembangunan kelengkapan fasilitas pelabuhan di Krueng Geukueh Lhokseumwe, sebagai pelabuhan eskpor.
"Alhamdulillah Kementerian Perhuhungan membebri respon yang sangat baik, karena memang fasilitas pelabuhan di Aceh masih kurang," ujar Ilham mengakhiri keterangannya.(*)
Baca juga: Genjot Kembali Pariwisata Islami, DPRA Minta Menparekraf Buka Kembali Penerbangan Aceh-Malaysia