Teater
Sutradara Asal Aceh Pentaskan "Kemerdekaan" di Padangpanjang
Naskah “Kemerdekaan” karya Wisran Hadi telah berkali-kali dibawakan oleh Sulaiman dalam pementasan, baik di Aceh, Padang, dan kota lainnya.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sulaiman Juned, sutradara asal Aceh mementaskan drama "Kemerdekaan" karya penulis Sumatera Barat, Wisran Hadi pada 9 November 2021 di Teater Arena Mursal Esten ISI Padangpanjang.
Pertunjukan dilaksanakan Komunitas Sanggar Kuflet Padang Panjang bekerjasama dengan Program Studi Seni Teater ISI Padangpanjang dalam rangkaian Gelar Karya budaya yang ditaja Lembaga Bumi Kebudayaan.
Sulaiman mengatakan proses latihan telah berlangsung selama dua bulan dengan pembatasan-pembatasan tertentu karena masih dalam situasi pandemi Covid.
"Proses latihan dilakukan pada masa pandemi. Tentu menjadi lebih sulit ketimbang pada masa tanpa Covid. Banyak pembatasan dan hal-hal yang diluar dari dugaan dan pemikiran kita sebelumnya. Namun, pembatasan itu bukan menjadikan kita tertekan dan bukan menjadi momok terbesar. Semuanya kita selesaikan dengan cara yang matang dan baik, “ ucap Sulaiman Juned selaku Sutradara dalam pertunjukan ini.
Naskah “Kemerdekaan” karya Wisran Hadi telah berkali-kali dibawakan oleh Sulaiman dalam pementasan, baik di Aceh, Padang, dan kota lainnya.
"Setiap pementasan dengan naskah yang sama tentunya menjadi tugas berat. Karena, akan menjadi berarti jika selaku sutradara mampu mencari gaya baru, wajah baru, dan rancangan yang terbaik," tegas Sulaiman Juned yang saat ini juga menjadi Ketua Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang.
Baca juga: Garuda Indonesia Terancam Bangkrut, Eks Komisaris Ungkap 3 Masalah yang Picu Kerugian
Baca juga: Ilham Pangestu Usulkan Pendirian Perguruan Tinggi Penerbangan Seulawah di Aceh
Baca juga: Sunardi Pemilik Dompet Berisi Cek Rp35 Miliar Bersyukur: Terima Kasih, Nanti Allah yang Membalas
Pementasan "Kemerdekaan" bagian dari produksi ke -35 Komunitas Seni Kuflet. Salah satu hal yang memberikan kekuatan dalam pertunjukan ini ialah musik yang diramu oleh seorang doktor yang telah lama berjibaku dengan musik teater.
Pementasan tersebut didukung sebuah tim yang sangat kuat terdiri dari Pimpinan Produksi Munawir, S.Sn, Stage Manager Ichsan Saputra, Publikasi/Dokumentasi Ubai Dillah Al Anshori, S.Pd., M.Sn dan Rizky Alfadly, S.Sn., M.Sn, Konsumsi Imam M. Al Aziz Z, Lestari Yuliana, Sutradara Sulaiman Juned, Asisten Sutradara Nela Febri Yasmi, Skenografi/ Dramatuq Soleha Hasanah Nasution, S.Sn, Aktor Akram Hakim, Riska Lovani Akbar, Sukma Mutiarani Subekti, Opiyanda Riska, Aktor Pendukung Khairul Aldi Syahdana MZ, Ahmad Farhan, M. Wildan Nasution, Nurlaili, Fani Kafitri, Mursidiq, Nur Fauziatul Pisra, M Furqan Alfarizi, Soeryadarma Isman, Nela Febri Yasmi, Imam M. Al Aziz Z, Lestari Yuliana, Ichsan Saputra, Penata Musik Dr. Dharminta Soeryana, S.Sn., M.Sn, Penata Rias/ Busana Desi Susanti, S.Sn., M.Sn, Nela Febri Yasmi, Nur Fauziah Pisra, Nurlaili, Penata Cahaya Anggi Hamdi Saputra, Zulfikri, Video Mapping Rizky Alfadly, S.Sn., M.Sn.(*)