Berita Abdya
Abrasi Krueng Tangan-Tangan di Abdya Mengganas, Rumah Warga Nyaris Amblas
Bahkan, tebing sungai yang berada dekat dengan rumah milik Murni (50), warga Gampong Mesjid sudah mulai longsor dan berlubang.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Saifullah
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Masyarakat Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) meminta Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tangan-Tangan, segera diperbaiki.
Pasalnya, abrasi Krueng Tangan-Tangan mulai mengganas, sehingga membuat dua unit rumah warga yang berada di Gampong Mesjid dan Drien Jaloe, nyaris amblas ke dasar sungai.
Bahkan, tebing sungai yang berada dekat dengan rumah milik Murni (50), warga Gampong Mesjid sudah mulai longsor dan berlubang.
Malah, bibir tebing sungai hanya berjarak dua meter dari bangunan rumah Murni.
Murni mengaku sangat khawatir, bila sewaktu-waktu aliran sungai akan terus merusak tebing dekat rumah mereka yang hanya berjarak dua meter tersebut.
“Kalau sudah hujan deras dan air sungai meluap, saya dan anak-anak mulai was-was,” ujarnya.
Baca juga: Abrasi Sungai Lambeuso di Indra Jaya Ancam Badan Jalan, Bupati Aceh Jaya Minta Provinsi Bertindak
“Kalau kondisi sangat parah, terkadang saya harus mengungsi ke rumah saudara atau tetangga terdekat,” ucap dia.
Apalagi, kata Murni, jika hujan dan luapan air terjadi pada malam hari, maka pihaknya selain harus menyelamatkan diri, juga harus memindahkan sejumlah barang-barang yang ada di dalam rumahnya.
“Bisa saja, saya dan anak-anak tidak tidur semalaman, karena takut tebing sungai longsor yang tidak ada pengamannya,” sebut dia.
Murni mengaku sudah sering menceritakan persoalan itu, baik di tingkat gampong maupun ada beberapa pejabat berwenang di tingkat kabupaten maupun provinsi.
“Kini kondisinya sangat parah, di bagian tikungan sungai itu sudah berbentuk lubang mirip gua. Jangan-jangan rumah kami ini ada di atas gua air tersebut,” terangnya.
Untuk itu, Murni berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat melihat kondisi tebing sungai yang juga terdapat lubang gua di bawahnya.
Baca juga: VIDEO Dampak Abrasi Sungai Kluet, Enam Rumah Warga Keude Padang Aceh Selatan Kembali Dibongkar
“Barang kali ada solusinya, maka dari itu kami mohon perhatian dinas, agar sudi kiranya melihat kondisi rumah kami ini,” pintanya.
Hal senada juga dirasakan oleh Mawaradih (40), seorang ibu rumah tangga di Desa Drien Jaloe, Kecamatan Tangan-Tangan.
Rumah yang ia tempati bersama suaminya dan anak-anaknya itu hanya berjarak tiga meter dari tebing sungai.
“Dulu, ada pohon bambu yang menjadi pengaman tebing, kini pohon itu malah amblas ke dasar sungai,” katanya.
Rumpun bambu yang semulanya menjadi pengaman hidup tebing sungai, lanjutnya, kini justru menciptakan bencana lain berupa banjir luapan karena sudah amblas ke dasar sungai dan arus air jadi terhambat.
“Inilah derita setiap waktu yang kami alami. Banjir meluap hingga ke dalam rumah, belum lagi ancaman longsor yang kerap menghantui pikiran kami,” tuturnya.
Baca juga: Jalan Penghubung Desa Putus Diterjang Abrasi Sungai Arakundo, Bupati Tinjau Pembuatan Jalan Baru
Ia mengaku, sudah puluhan tahun menetap di sebidang tanah milik mereka sendiri. Jika harus pindah, maka tak ada tempat pilihan lain untuk meraka berteduh.
“Ini adalah harta satu-satunya milik kemi, kemana lagi kami harus pindah kalau seandainya rumah kami ikut amblas ke sungai,” ucapnya lirih.
“Maka kami meminta perhatian dari pemerintah untuk menanggulangi tebing sungai dekat rumah kami ini agar aman dari ancaman bencana,” pungkasnya.(*)