Internasional
Bom Bunuh Diri Hantam Rumah Sakit Kabul, Seorang Komandan Senior Taliban Tewas
Kelompok ISIS-K kembali melakukan serangan bom bunuh di sebuah rumah sakitt di Kabul, Afghanistan. Seorang komandan militer Taliban tewas di tempat
SERAMBINEWS.COM, KABUL - Kelompok ISIS-K kembali melakukan serangan bom bunuh di sebuah rumah sakitt di Kabul, Afghanistan.
Seorang komandan militer Taliban tewas di tempat kejadian, usai menanggapi serangan bom bunuh diri tersebut, kata pejabat Taliban, Rabu (3/11/2021).
Usai bom bunuh diri, dilanjutkan dengan serangan bersenjata mematikan di lokasi tersebut.
Taliban menghabiskan 20 tahun melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah yang didukung AS sebelum menguasai Kabul pada 15 Agustus 2021.
Dilansir AFP, Rabu (311/2021), Taliban harus menghadapi perjuangan untuk membawa stabilitas ke Afghanistan.
Kelompok Negara Islam-Khorasan (ISIS-K) telah menjadi dalang serangan berdarah dalam beberapa pekan terakhir ini.
Sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan di rumah sakit militer utama Kabul pada Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Afghanistan Terancam Jatuh ke Dalam Krisis Kemanusiaan Terburuk, Jika Bantuan Tidak Juga Datang
Hamdullah Mokhlis, seorang anggota jaringan garis keras Haqqani tewas dalam serangan itu.
Bersama seorang perwira di pasukan khusus Korps Badri.
Keduanya merupakan tokoh paling senior yang terbunuh sejak Taliban merebut Kabul.
"Ketika mendapat informasi Rumah Sakit Sardar Daud Khan diserang, Maulvi Hamdullah (Mokhlis), komandan korps Kabul, bergegas ke tempat kejadian," kata pejabat Taliban.
“Kami mencoba menghentikannya tetapi dia tertawa," ujarnya,
"Kemudian kami mengetahui, dia menjadi syuhada dalam pertarungan tatap muka di rumah sakit,” tambahnya.
Serangan itu dimulai dengan seorang pembom bunuh diri meledakkan diri di dekat pintu masuk rumah sakit.
Kemudian, sejumlah orang bersenjata masuk ke halaman rumah sakit.
Sebagai tanggapan, penguasa baru Kabul mengerahkan pasukan khusus ke atap gedung dengan helikopter yang direbut dari pemerintah Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegramnya, ISIS-K mengatakan lima pejuang kelompoknya melakukan serangan terkoordinasi secara simultan.
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengecilkan jumlah korban tewas.
Dia mengatakan serangan itu dihentikan hanya dalam waktu 15 menit berkat intervensi cepat.
Meskipun ISIS dan Taliban, sama-sama militan Islam Sunni garis keras, mereka berbeda dalam strategi.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Taliban Tampil di Kandahar, Kemunculan Pertama Usai Kuasai Afghanistan
ISIS-K telah mengklaim empat serangan sejak pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus 2021.
Seperti ledakan bom bunuh diri yang menargetkan masjid Muslim Syiah.
Kelompok ini menganggap Muslim Syiah sebagai bidat.
Rumah sakit, yang merawat tentara yang terluka dari Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan, diserang pada tahun 2017.
Saat itu, sejumlah pria bersenjata yang menyamar sebagai personel medis.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 30 orang dalam pengepungan selama berjam-jam.
Serangan 2017 juga diklaim oleh kelompok ISIS-K dan Taliban membantah bertanggung jawab.
Saksi mata pada Selasa (2/11/2021) menggambarkan adegan teror, ketika pasien dan dokter mencoba mengunci diri di lantai atas saat tembakan meletus.
Seorang wanita yang terperangkap di rumah sakit ketika serangan dimulai.
Dia menggambarkan bagaimana dia dan temannya seperti akan mati, dan hidup akan berakhir.
Baca juga: Dua Ledakan Disertai Tembakan Guncang Afghanistan, 19 Warga Tewas dan Puluhan Luka-luka
“Ada ledakan di pintu,” kata Rowana Dawari, seorang penyair dan dosen.
“ISIS-K datang dan mulai menembak dan kami terjebak," ujarnya.
"Kami mendengar tembakan, kaca pecah dan kami mengunci diri di kamar mandi,” ujranya.
“Kemudian, Taliban datang dan kami melihat mereka bersama dokter, jadi kami tahu itu baik-baik saja," ungkapnya.(*)