Breaking News

Teroris JI Kirim Anggota Latihan Tempur ke Suriah, Galang Dana Lewat Kotak Amal

"Selain kotak amal, berhasil disita dokumen-dokumen organisasi dan dokumen keuangan yang diperoleh dari penyebaran kotak amal," tukas dia.

ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 membawa terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dari Lampung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/12/2020). Upik Lawangan merupakan DPO Kepolisian sejak 14 tahun lalu yang diduga merakit bom, kasus bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita 780 kotak amal saat melakukan menangkap tiga anggota teroris Jamaah Islamiah (JI) di Lampung.

Penangkapan teroris itu dilakukan maraton selama tiga hari terakhir.

Tiga anggota teroris yang ditangkap itu merupakan petinggi yayasan Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) yang diduga terafiliasi dengan teroris JI. Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyampaikan ratusan kotak amal itu disita di salah satu kantor LAZ BM ABA di Lampung.

"Ini salah satu kantor BM ABA Lampung, ditemukan 780 buah kotak amal yang sengaja disembunyikan paska tertangkapnya salah satu Ketua BM ABA Fatria Sanjaya tahun lalu di Jakarta," kata Aswin saat dikonfirmasi, Rabu (3/11/2021).

Selain kotak amal, Aswin menuturkan penyidik juga menyita sejumlah dokumen yang terkait dengan LAZ BM ABA.

"Selain kotak amal, berhasil disita dokumen-dokumen organisasi dan dokumen keuangan yang diperoleh dari penyebaran kotak amal," tukas dia.

Baca juga: Tjoet Njak Dhien Sudah 113 Tahun Meninggal, Sebelumnya Sempat Setahun Tinggal di Mersah Paloh Celala

Baca juga: Lagi, Anak Jalanan Komunitas ‘Vespa Modifikasi’ Ditertibkan di Ulee Lheue, Dominan Asal Luar Aceh

Baca juga: DPW PNA Pidie Serahkan Sembako untuk Korban Banjir Luapan Krueng Peunalom Tangse

Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap dua anggota teroris JI di Lampung sejak Minggu (31/10) lalu. Mereka adalah Ir S (61) dan S (59). S (61) merupakan Ketua Lembaga Amil Zakat Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA) yang adalah yayasan yang terafiliasi dengan teroris JI. Sementara itu, S (59) bertugas sebagai Bendahara LAZ ABA.

Setelah itu Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap anggota teroris JI berinisial DRS (47) di wilayah Lampung. Dia diketahui berprofesi sebagai kepala sekolah di daerah Pesawaran. DRS ditangkap di Jalan Cendrawasih, Wonokriyo, Gading Rejo, Pringsewu, Lampung pada Selasa (2/11). Penangkapan ini berdasarkan pengembangan penangkapan dua teroris JI dua hari terakhir.

Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, tiga anggota teroris yang ditangkap itu diduga mengumpulkan dana untuk organisasi mereka. Dana itu kemudian digunakan untuk mengirim para kader JI ke daerah-daerah konflik seperti Syria dan Afghanistan.

"Kami sampaikan mengenai program penggalangan dana tersebut. Ini sebuah kebutuhan organisasi JI, yaitu pengkaderan atau menyiapkan kader-kader dari generasi JI di mana program tersebut dinamakan jihad global," ujar Ahmad dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/11).

"Jadi pengumpulan dana, kemudian dana itu terkumpul, mengirim kader-kader untuk dikirim ke daerah-daerah yang merupakan daerah sasarannya. Seperti daerah konflik, negara Syria, Irak, dan Afghanistan," tuturnya.

Ramadhan mengatakan kader-kader JI dikirim untuk latihan militer. Menurutnya, pengumpulan dana ini juga ditujukan untuk membangun hubungan dengan kelompok teroris lain di berbagai negara.

Baca juga: SUBA dan Permebam Kembali Fasilitasi Pemulangan 63 Warga Aceh dari Malaysia, Ini Gelombang Kelima

Baca juga: DPRK Minta Pemkab Segera Tangani Abrasi Krueng Tangan-Tangan, Ini Jawaban Kepala BPBK Abdya

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Menanjak Dalam Lima Pekan Berturut-turut di Eropa

"Tentunya pengiriman kader-kader tersebut untuk melatih secara nyata kader-kader di lapangannya. Ini untuk meningkatkan kemampuan pasukan tempur dari anggota JI dan tentunya untuk meningkatkan kemampuan militer dari anggota JI tersebut," ucap Ramadhan.

"Selain itu, tujuan dari program jihad global ini merupakan tujuan membangun, menjalin hubungan, atau menjalin silaturahmi, juga afiliasi dengan kelompok radikal yang ada di negara konflik. Jadi negara konflik Syria, Afghanistan, jadi terjalin lah hubungan antar kelompok-kelompok tersebut di negara konflik," imbuhnya.(tribun network/igm/dod)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved