Berita Aceh Singkil
Di Aceh Singkil Harga Sawit Tembus Rp 2.800 Per Kilo, Pendapatan Petani Naik Tiga Kali Lipat
"Pendapatan petani sawit naik yang tadinya dapat Rp 5 juta sekali panen, jadi Rp 15 juta," kata Wiwin S, pemilik kebun sawit di kawasan Gunung Meriah.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
"Pendapatan petani sawit naik yang tadinya dapat Rp 5 juta sekali panen, jadi Rp 15 juta," kata Wiwin S, pemilik kebun sawit di kawasan Gunung Meriah.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil, tembus Rp 2.800 per kilo, Jumat (5/11/2021).
Angka itu merupakan harga tertinggi di tingkat petani, dengan kualitas TBS kelapa sawit super dan kuantitasnya banyak sekali panen.
Sementara untuk sawit dengan kualitas biasa dan jumlah panennya sedikit, per kilo di kisaran harga Rp 2.500 sampai Rp 2.600 per kilo.
Tingginya harga sawit, membuat pendapatan petani naik lebih dari tiga kali lipat.
Hal ini, jika dibandingkan harga sebelumnya yang hanya dikisaran Rp 700 sekilo.
"Pendapatan petani sawit naik yang tadinya dapat Rp 5 juta sekali panen, jadi Rp 15 juta," kata Wiwin S, pemilik kebun sawit di kawasan Gunung Meriah.
Memang sebutnya, harga pupuk terjadi kenaikan lebih dari 100 persen per kwintalnya.
Baca juga: Harga Pangan Dunia Capai Puncak, Panen Gandum dan Harga Minyak Sawit Jadi Penyebabnya
Namun petani tetap beruntung, ketika sawit harganya lebih dari Rp 2.500 sekilo.
Sebab, pemupukan tidak dilakukan setiap bulan.
Melainkan, empat bulan sekali.
Bahkan, ada yang enam bulan sekali.
Apalagi produksi kelapa sawit sedang normal, malah sebentar lagi memasuki masa panen raya menyusul musim penghujan.
"Biaya pemupukan walau naik cukup ditutupi sebulan panen. Kalau mupuk empat bulan sekali, maka yang tiga bulan jadi keuntungan," jelas Wiwin.