Berita Bener Meriah
Gajah Liar Kembali Rusak Dua Rumah Warga di Bener Meriah
Kawanan gajah liar kembali merusak dua rumah warga di Kampung Ulu Naron, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (6/11/2021) dini har
Penulis: Budi Fatria | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kawanan gajah liar kembali merusak dua rumah warga di Kampung Ulu Naron, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (6/11/2021) dini hari.
Akibat dari kejadian itu, dua rumah warga yaitu milik, Dahri dan Irwandi mengalami kerusakan dibagian belakang (dapur).
Selain dua rumah yang dihuni masyarakat tersebut, sebelumnya ada tiga rumah kebun yang juga dirusak gajah liar di kampung itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Operator Kampung Ulu Naron, Safrizal kepada Serambinews.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (6/11/2021).
“Konflik gajah liar di kampung kami sudah berlangsung lebih kurang satu bulan ini, sehingga masyarakat sangat diresahkan,” ujar Safrizal.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jalan Nasional di Sultan Daulat Terendam Banjir, Lalu Lintas Terancam Terganggu
Menurutnya, dampak dari konflik itu, sebanyak lima (5) rumah dirusak gajah liar diantaranya, dua rumah yang dihuni warga, dan tiga rumah kebun.
“Sebelumnya tiga rumah kebun, dan tadi malam kembali merusak dua rumah yang dihuni warga,” bebernya.
Lanjutnya, rumah warga yang dirusak hewan dilindungi itu merupakan milik Dahri dan Irwandi.
“Saat kejadian itu, Dahri bersama istri dan dua anaknya berada dalam rumah, sedangkan keluarga Irwandi kebetulan lagi berada di Aceh Tengah tempat orang tuanya,” ungkapnya.
Baca juga: TA Khalid Tekankan Pengelolaan Konservasi Gajah di Aceh Harus Bersifat Kearifan Lokal
Ceritanyanya lagi, tidak hanya rumah, dalam sebulan ini, gajah liar juga ikut mengobrak-abrik kebun milik warga, seperti kebun jagung, pisang, pinang, sawit dan lainnya.
“Karena konflik gajah ini, kami masyarakat terpaksa harus bergantian melakukan ronda malam guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Safrizal berharap kepada pihak terkait untuk segera menangani konflik gajah liar tersebut agar masyarakat tidak resahkan. (*)
Baca juga: Optimalkan Layanan, 168 Mesin ATM BSI di Aceh Diganti dengan yang Baru