Luar Angkasa

NASA Luncurkan Misi Pertahanan untuk Atasi Asteroid Bertabrakan dengan Bumi

Misi pertahanan planet nantinya terbagi dalam dua fase. Pertama dengan cara pencarian sebanyak mungkin batu antariksa.

Editor: Ansari Hasyim
Ilustrasi asteroid(3000ad) 

SERAMBINEWS.COM - Ancaman tabrakan asteroid memang sudah menjadi isu hangat yang membuat para ilmuwan khawatir, salah satunya adalah berkaca pada kasus tubrukan asteroid yang terjadi sekitar 66 juta lalu.

Oleh sebab itu, misi NASA ini dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan itu.

Peristiwa itu memusnahkan sebagian besar makhluk hidup termasuk dinosaurus.

Hal tersebutlah yang coba dihindari para ahli dengan misi pertahanan planet.

Misi pertahanan planet nantinya terbagi dalam dua fase. Pertama dengan cara pencarian sebanyak mungkin batu antariksa.

Selanjutnya melacak asteroid yang cukup dekat sehingga para ilmuwan dapat memodelkan lintasan dan membandingkannya dengan orbit Bumi di masa depan.

Baca juga: Tetap Melarat Walau Punya Minyak Melimpah, Ternyata Kekayaan Timor Leste Selalu Digarong Australia

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini telah meluncurkan berbagai wahana antariksa yang tak terhitung jumlahnya ke Tata Surya.

Namun kali ini, NASA meluncurkan misi yang berbeda dari biasanya, yakni misi pertahanan dari asteroid.

Dikutip dari Space, Jumat (5/11/2021) misi yang diluncurkan bulan ini disebut Double Asteroid Redirection Test (DART).

DART ini merupakan misi pertahanan NASA dari asteroid dengan cara melakukan deteksi asteroid besar yang berpotensi bertabrakan dengan Bumi, mengevaluasi risiko yang ditimbulkannya, dan jika perlu berupaya mencegah terjadinya tubrukan.

Nantinya wahana antariksa DART akan memberikan dorongan kecil, disebut penabrak kinetik, pada asteroid yang berpotensi sehingga posisinya tak akan berada di jalur tabrakan lagi.

Baca juga: Banjir di Seumantok Aceh Barat Surut, Warga Minta Pintu Irigasi Lhok Guci Dibuka

Beberapa teknik berbeda untuk memindahkan asteroid dari jalur tabrakan dengan Bumi juga telah dievaluasi.

"Jika ada asteroid yang menjadi ancaman bagi Bumi, Anda pasti ingin melakukan teknik ini sejak lama," ungkap Nancy Chabot, kepala koordinasi DART di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins di Maryland.

Hingga saat ini, perhitungan NASA mengidentifikasi lebih dari 27.000 asteroid dekat Bumi yang hampir 10.000 di antaranya berukuran lebih besar dari 140 meter.

Ukuran tersebut cukup membuat para ahli khawatir dapat menyebabkan kerusakan yang besar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved