Punya Peralatan Canggih, Aktivitas Balitbangkes Aceh Diakhiri Bulan Depan, Apa Fungsi Berikutnya?

Informasi itu diumumkan Fahmi di grup WhatsApp FAMe Peduli Corona yang beranggotakan puluhan dokter spesialis

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
For Serambinews
Dr. Fahmi Ichwansyah, S.Kp., M.P.H., Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh yang semasa pandemi Covid-19 sangat besar jasanya dalam memeriksa spesimen swab polymerase chain reaction (PCR) masyarakat Aceh, aktivitasnya akan segera diakhiri.

"Balai Litbangkes Aceh umurnya hanya sampai tanggal 31 Desember 2021," demikian disampaikan Kepala Balitbangkes Aceh, Dr Fahmi Ichwansyah SKp MPH , Minggu (7/11/2021) pagi.

Informasi itu diumumkan Fahmi di grup WhatsApp FAMe Peduli Corona yang beranggotakan puluhan dokter spesialis, ahli mikrobiologi, laboran, akademisi, aktivis perempuan, kadis kesehatan, pengusaha, dan jurnalis.

Menurut Fahmi, begitu Balitbangkes Aceh bubar nanti, maka pegawainya akan bertransformasi/terbelah menjadi tiga kelompok. Ada yang akan bekerja di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas).

Regulasinya sudah ada, yakni berdasarkan peraturan presiden (Perpres). "Sedangkan regulasi labkesmas masih berproses di Kemenkes," terang Fahmi.

Baca juga: Pemain Barcelona Ini Akui Timnya Lupa Cara Main Sepak Bola Setelah Ditahan Imbang Celta Vigo

Arah operasional laboratorium Balitbangkes Aceh ke depan akan ditetapkan oleh Kemenkes RI.

"Aset sumber daya manusia dan laboratoriumnya canggih dan telah ditunjuk oleh WHO dan Kemenkes sebagai salah satu laboratorium rujukan malaria knowlesi (malaria yang disebabkan oleh monyet ekor panjang)," katanya.

Lab ini, menurut Fahmi, juga sudah lulus uji profisiensi nasional dengan ketepatan 100% untuk deteksi flu burung, dan Covid-19, juga sebagai pembina Lab Covid-19 Provinsi Aceh.

"Yang juga penting adalah lab kita masuk dalam 20 laboratorium yang mampu melakukan genom sequensing dari 800-an laboratorium yg ada di Indonesia," ungkap Fahmi.

Menurut Fahmi, beberapa aset lainnya di lab tersebut juga canggih, serba menggunakan computer system.

Selanjutnya, rinci Fahmi, di dalam freezer lab ini tersimpan berbagai spesimen dalam bentuk RNA/DNA yang bisa diperiksa puluhan tahun lagi jika diperlukan.

Baca juga: Timor Leste Ngotot Gabung ASEAN Meski Terus Ditolak, Ternyata Ini Manfaat Jika Jadi Anggota

"Kami berharap, apa pun nama lembaganya, semua aset (SDM, laboratorium, dan infrastruktur) yang dimiliki oleh Balitbangkes Aceh akan tetap bisa bermanfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Aceh," demikian Fahmi Ichwansyah.

Sebagaimana diberitakan Serambinews.com tahun lalu,
Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat itu, yakni dr Terawan, menetapkan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh sebagai salah satu laboratorium pemeriksaan spesimen swab Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Balitbangkes tersebut diresmikan oleh Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT pada 16 April 2020.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved