Info Cuaca

Aceh Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat dalam 3 Hari ke Depan

Saat ini Aceh memasuki puncak musim hujan, sehingga harus diwaspadai terjadinya banjir, longsor, dan genangan air.

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Taufik Hidayat
For Serambinews.com
Pekerjaan peningkatan jalan Batas Aceh Selatan-Rundeng di Subulussalam (Krueng Luas, Desa Suak Campak-Tanah Tumbuh, Rundeng), diterjang banjir, Sabtu (6/11/2021) 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Memasuki puncak musim hujan pada November 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar memprediksi selama 2 hingga 3 hari kedepan Aceh berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Memasuki puncak musim hujan maka durasi hujannya meningkat pada bulan ini untuk seluruh Aceh. Air yang tumpah lebih banyak, sehingga potensi terjadinya banjir sangat besar terutama untuk pinggiran sungai. Dan ada dua kemungkinan bisa terjadi banjir yaitu Banjir luapan dan banjir bandang,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad AhMG SE, yang dihubungi Serambinews.com, Senin (8/11/2021).

Ia menambahkan saat ini Aceh memasuki puncak musim hujan, sehingga harus diwaspadai terjadinya banjir, longsor, dan genangan air.

Untuk banjir yang harus diwaspadai daerah-daerah dataran rendah, kawasan bantaran sungai dan hamparan luas yang dikelilingi oleh persawahan, sehingga hal ini bisa merugikan petani yang mulai bercocok tanam atau mengalami gagal panen.

"Kawasan hamparan luas, dikarenakan saat hujan lebat air tidak tahu harus mengalir kemana, sehingga harus diwaspadai. Meskipun, satu atau dua hari airnya sudah meresap. Tapi, tetap harus diwaspadai," kata Zakaria.

Selanjutnya yang harus diwaspadai kawasan cekungan yang diapit oleh bukit dan pegunungan, seperti kawasan Lhoknga, Leupung, atau Simpang Rima, Aceh Besar.

Menurut Zakaria, berpotensi terjadi banjir genangan serta harus diwaspadai juga untuk longsor di kawasan pegunungan Paro, Kulu dan kawasan pegunungan lainnya yang selama ini berpotensi terjadi longsor.

Begitu juga dengan kawasan seperti di Gampong Garut, dan Punie, dalam Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, juga berpotensi terjadi banjir genangan, karena air tidak tahu mengalir kemana.

Kemudian kawasan-kawasan perkotaan, lanjutnya, seperti Kota Banda Aceh, Bireuen, Pidie, Lhokseumawe dan sejumlah kota lainnya juga rentan terhadap banjir genangan.

Baca juga: Wisatawan yang Hanyut Terseret Air Bah di Gunung Pandan Ditemukan Meninggal

Menurutnya, hal itu karena serapan air sudah tertahan oleh padatnya pemukiman penduduk, gedung-gedung yang padat di kawasan perkotaan, sehingga air tertahan dan kurang lancar mengalir.

“Maka dalam hal ini, kita berharap kepada Pemerintah agar halaman depan perkantoran, gedung-gedung dilengkapi dengan paving block agar bisa menyerap air hujan yang intensitas ringan,” sebutnya.

“Belum lagi persoalan parit yang mungkin tidak berfungsi dengan baik, sehingga masyarakat perlu melakukan pembersihan parit dan saluran-saluran," tambah Zakaria.

Selain itu, ia juga menekankan kembali sehubungan dengan terdapatnya bibit siklon tropis 91B di Samudera Hindia Barat Aceh, pihaknnya menyampaikan Informasi Siaga Bencana Hidrometeorologi berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang serta dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor, yang berlaku mulai 9, 10, dan 11 November 2021.

Baca juga: VIDEO - Diguyur Hujan, Kota Banda Aceh Tergenang.

Berdasarkan pantauan AoM TCWC (Tropical Cyclone Warning Centre) Jakarta, terdapat potensi daerah tekanan rendah atau bibit siklon tropis 91B di Samudera Hindia Barat Aceh dengan kecepatan angin di pusatnya mencapai 20 Knots dan tekanan udara 1010 MB, bergerak ke arah Barat (menjauhi wilayah Indonesia).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved