Berita Bener Meriah
Bencana Alam Landa Bener Meriah, dari Tanah Longsor Hingga Banjir,3 Jembatan Rusak & 3 Desa Terendam
Bencana alam itu di antaranya tanah longsor, abrasi daerah aliran sungai (DAS) Peusangan, serta banjir luapan akibat tersumbatnya gorong-gorong.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Saifullah
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Akibat curah hujan tinggi di Kabupaten Bener Meriah, Senin (8/11/2021), menyebabkan terjadinya sejumlah bencana alam di kabupaten tersebut.
Bencana alam itu di antaranya tanah longsor, abrasi daerah aliran sungai (DAS) Peusangan, serta banjir luapan akibat tersumbatnya gorong-gorong.
Dampak bencana alam tersebut menyebabkan tiga jembatan mengalami kerusakan dan tiga kampung terendam.
Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah.
Kalak BPBD Bener Meriah, Safriadi kepada Serambinews.com, Senin (8/11/2021) malam, mengatakan, akibat bencana alam di wilayahnya, sebanyak tiga jembatan mengalami kerusakan.
Selain itu, beber dia, tanah longsor terjadi pada dua lokasi, dan tiga kampung mengalami banjir luapan akibat tersumbat gorong-gorong, serta abrasi DAS Peusangan.
Baca juga: Hujan Deras, Proyek Jalan Batas Aceh Selatan-Rundeng Subulussalam Terkena Banjir Luapan Krueng Luas
Untuk jembatan rusak, sebut Safriadi, ada tiga unit yakni, jembatan di Kampung Suka Ramai Atas, Kecamatan Weh Pesam.
Jembatan di tempat itu kini pondasinya turun dan bagian abudment rusak berat sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
“Untuk kendaraan roda dua masih bisa melintas, sedangkan roda empat harus melintas jalan alternatif. Ini masih kita tangani bersama dengan Dinas PUPR,” kata Safriadi.
Selanjutnya, jembatan gantung di Kampung Patanlah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, juga mengalami kerusak parah sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
“Jembatan gantung itu rusak akibat derasnya luapan air, sehingga menerjang papan lantai jembatan tersebut,” jelasnya.
Kemudian, jembatan Weh Percampuran yang juga mengalami kerusakan akibat meluapnya air sungai di kawasan itu.
Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor Landa Aceh Selatan
“Ini merupakan salah satu jembatan penghubung antara Kecamatan Bukit dengan Kecamatan Bandar, dan salah satu jalan alternatif masyarakat dari daerah Syiah Utama menuju Rumah Sakit Muyang Kute,” ungkapnya.
Sedangkan bencana tanah longsor, menurut Safriadi, terjadi pada tiga titik di Kecamatan Bukit, yaitu di Kampung Pilar Jaya, ada dua titik, dan satu titik di Kampung Reje Guru.