Opini

UTU Pusat Keunggulan Baru di Aceh

Sebagai sebuah perguruan tinggi negeri baru (PTNB) di Indonesia, Universitas Teuku Umar (UTU) telah berpacu dengan segenap sumberdaya yang ada

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto UTU Pusat Keunggulan Baru di Aceh
IST
Ishak Hasan, Dosen USK Ditugaskan Sebagai Wakil Rektor II UTU

(Refleksi Hari Jadi Ke-15)

Oleh. Dr Ishak Hasan, M.Si

Dosen USK Ditugaskan Sebagai Wakil Rektor II UTU

Sebagai sebuah perguruan tinggi negeri baru (PTNB) di Indonesia, Universitas Teuku Umar (UTU) telah berpacu dengan segenap sumberdaya yang ada agar dapat berkontribusi kuat dan nyata dalam pembangunan negara. Dalam usia yang masih belia 15 tahun, UTU semakin diperhitungkan di kalangan pendidikan tinggi yang ada di Indonesia.

Dengan semangat kepahlawanan Teuku Umar bersinergi menjadikan UTU sebagai ruang belajar untuk anak-anak muda milenial Indonesia yang berkelas, bermutu dan menyenangkan. Motto UTU sebagai “Source of Inspiration” telah memompa semangat bagi segenap unsure guna meraih prestasi terbaik. “Spirit Source of Inspiration” telah menjadi magnit penting dalam derap langkah UTU mewujudkan tridarma perguruan tinggi sebagai tugas utamanya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sivitas akademika UTU telah bekerja keras menyelaraskan kinerja dengan harumnya nama besar Teuku Umar sebagai pahlawan nasional yang dibanggakan  “Paradigma pendidikan tinggi yang telah bergeser dari Learning University dan Research University ke Entrepreneurial University telah memaksa segenap pimpinan UTU di bawah kendali Prof. Jasman J. Maruf selaku Rektor UTU untuk mendesain secara jelas Core Product” UTU yaitu “Agro and Marine Industry”.

Pola ilmiah pokok UTU ini merupakan satu-satunya yang diakui sangat visioner di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Keberanian UTU untuk mengkhususkan diri pada sektor agro dan marine didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya; alasan ekologis, sosiologis, dan ekonomis.

Kenyataan ekologis bahwa UTU berada dalam lingkungan ekosistem dengan bentangan alam yang sangat subur cocok untuk pertanian sebagai renewable resource. Demikian juga luasnya bentangan perairan di pesisir Aceh merupakan potensi yang luar biasa untuk menopang kehidupan berkelanjutan.

Kenyataan sosiologis juga sangat mendukung mengingat masyarakat Indonesia dan Aceh sudah sejak lama terkenal sebagai masyarakat agraris dan pelaut yang tangguh, dengan demikian mudah menghubungkan alam pikir agraris dengan model pembelajaran modern di UTU. Diharapkan dengan koneksi alam pikir agro-marine tersebut anak-anak muda tidak mudah meninggalkan sektor ini sebagai sumber penghidupan mereka di masa depan.

Sedangkan kenyataan ekonomis bahwa potensi ekonomi yang tersedia di sector agro-marine ini luar biasa besarnya.

Semua program studi yang ada di UTU telah diarahkan untuk bersentuhan langsung dengan pola ilmiah pokok “Industri yang berbasis Pertanian dan Kelautan” ini. Apalagi kondisi bangsa kita saat ini ketergantungan terhadap impor produk agro dan marine masih terasa. Tekad untuk memandirikan bangsa dari ketergantungan ini terus dipacu.

 UTU dengan program studi yang ada, baik program berbasis ilmu sosial, sains dan teknologi secara bersungguh-sungguh fokus pada capaian pembelajaran yang bermutu, global, modern, terintegrasi, dan tanpa meninggalkan potensi lokal.

Atmosfir akademik yang sehat merupakan syarat utama dibangun guna memastikan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa mencapai prestasi terbaiknya. UTU telah meningkatkan alokasi pendanaan untuk riset-siset mandiri agar hasil-hasil riset tersebut dapat meningkatkan publikasi ilmiah berkaitan dengan agro dan marine.  

Dosen UTU semakin banyak memenangkan kompetisi sehingga mampu menaikkan reputasi UTU di kalangan PTN di Indonesia.

Kemdikbudristek dan BKKBN RI telah memberikan apresiasi yang tinggi terkait kreativitas dan inovasi yang dilakukan dosen UTU seperti pencegahan stunting.

Berkaitan dengan stunting UTU telah berhasil memenangi dana hibah dari pemerintah untuk membantu program menangani stunting di Aceh. Program inovatif lain sedang dilaksanakan di antaranya; program wira desa, pendampingan administrasi gampong, penyuluhan hukum, pembinaan masyarakat miskin, binaan UKM nelayan, peningkatan kualitas masyarakat pesisir, bina tani, dan lain-lain.

Matakuliah Kewirausahaan diberikan untuk semua mahasiswa dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, termasuk praktisi luar agar mahasiswa memiliki wawasan keterampilan mandiri di masyarakat. Mahasiswa UTU juga diberi mata kuliah “Teuku Umar Leaderships”. Matakuliah ini diharapkan dapat mewarisi nilai-nilai kejuangan Teuku Umar, mengingat nilai-nilai kejuangan (heroisme) ini sangat diperlukan dalam memajukan bangsa.

UTU Awards rutin dilaksanakan tiap tahunnya telah menjadi ajang kompetisi penting bagi mahasiswa. Sampai saat ini UTU Awards ini telah mampu

melahirkan keterampilan mahasiswa dalam menghasilkan business plan, desain toko online, riset kewirausahaan, dan produk inovatif berbasis agro dan marine.

Fasilitas Belajar Terintegrasi

Sebagai pusat belajar modern, UTU telah sejak awal merancang konsep fasilitas pembelajaran terintegrasi. Konsep university sebagai satu kesatuan dalam keberagaman telah diwujudkan dalam kesatuan sinergitas. Saat ini UTU tidak memerlukan ruang kampus penuh dengan bangunan yang tidak efesien.

Satu gedung bisa digunakan secara bersama. Konsep ini ikut menjadikan UTU sebagai perguruan tinggi penerima penghargaan UI Green Metric dari Universitas Indonesia sebagai kampus hijau peringkat nomor 23 tahun 2018 di Indonesia.

Konsep Green Building yang diusung UTU dengan beberapa indikator penting sebagai acuan penilaian mulai dari perencanaan gedung yang hemat energi, seperti lampu dan air menggunakan otomatik sensor, jaringan listrik bawah tanah, pencahayaan luar yang cukup hingga penghematan anggaran.

Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah menguatkan silaturahmi di antara fakultas dan program studi karena lebih mudah saling berinteraksi. Apalagi munculnya egoisme keilmuan bisa ditekan karena mahasiswa dan dosen saling kenal mengenal dan ikut menjaga fasilitas bersama. Mahasiswa UTU juga semakin heterogen berasal dari berbagai daerah di Indonesia termasuk dari Papua dan Nusa Tenggara Timur.

Implementasi Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.

Berkaitan dengan program “Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar” UTU telah memberi respon yang sangat cepat agar UTU tidak tertinggal dengan kampus lain di Indonesia. UTU bahkan dinilai lebih progresif dalam mengimplementasikannya. Program magang di dunia industri dengan besaran 20 SKS merupakan salah satu wujud dari program ini.

Dengan Merdeka Belajar mahasiswa UTU dapat mengambil matakuliah di luar kampusnya sendiri. Kurikulum Permatasari yang dilaksanakan oleh konsorsium PTN Wilayah Barat memberi ruang kepada mahasiswa untuk mengambil matakuliah di luar kampusya, seperti di USU, UNSRI, UNTAN ,dan UNSIL.

Selain itu juga mahasiswa bisa mengikuti matakuliah di luar program studinya di lingkungan perguruan tingginya sendiri.

Sejak tahun 2021 UTU telah berhasil meraih predikat akreditasi “Baik Sekali” dari BAN-PT. Dengan predikat tersebut dimaknai oleh segenap sivitas akademika bahwa tugas dan tanggung jawab UTU juga semakin berat.

Ke depan UTU diharapkan semakin mampu menyediakan berbagai fasilitas yang modern, peningkatan kualitas tata-kelola dan peningkatan capacity building lainya tentu UTU akan semakin membanggakan. Semoga kerja keras kita bersama tidaklah sia-sia. Dirgahayu UTU.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved