Berita Banda Aceh
Capaian Vaksinasi Semua Daerah di Aceh Masih di Bawah 50 Persen, Kecuali Banda Aceh Sudah Capai 84%
Hanif menyebutkan dari 23 kabupaten/kota di Aceh, secara persentase terendah vaksinasi dosis I adalah Aceh Utara baru 19,1 persen, kemudian Pidie 20,9
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Hanif menyebutkan dari 23 kabupaten/kota di Aceh, secara persentase terendah vaksinasi dosis I adalah Aceh Utara baru 19,1 persen, kemudian Pidie 20,9 persen, dan Aceh Besar 22,5 persen.
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Capaian vaksinasi semua kabupaten/kota di Aceh secara persentase masih di bawah 50 persen dari sasaran, kecuali Banda Aceh yang sudah mencapai 84%.
Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Aceh, dr Hanif, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (8/11/2021).
Hanif menyebutkan dari 23 kabupaten/kota di Aceh, secara persentase terendah vaksinasi dosis I adalah Aceh Utara baru 19,1 persen, kemudian Pidie 20,9 persen, dan Aceh Besar 22,5 persen.
Sedangkan persentase yang sudah banyak divaksinasi, pertama Banda Aceh mencapai 84 persen, Gayo Lues 44 persen, dan Bireuen 44 persen.
Dengan demikian hingga kini di Aceh, secara persentase baru Banda Aceh yang capaian vaksinasi sudah jauh di atas 50 persen.
Sedangkan 22 kabupaten/kota lainnya masih di bawah 50 persen, sehingga angka rata-rata persentase capaian vaksinasi di Aceh baru 32,6 persen.
"Angka itu masih jauh tertinggal dengan rata-rata capaian persentase vaksinasi nasional yang sudah mencapai 55 persen," kata Hanif.
Pemerintah Aceh, kata Hanif, terus berupaya untuk menambah jumlah masyarakatanya yang telah divaksin.
Sampai saat ini, kata Hanif, Sekda Aceh, masih berada di daerah untuk memberikan penyuluhan tentang manfaat vaksin bagi peningkatan kekebalan tubuh terhadap serangan dari virus corona.
Saat ini, kata Hanif, pihaknya tidak lagi membicara kendala, tapi bagaimana cara menambah masyarakat yang divaksinasi bisa mencapai 85-95 persen dari total jumlah penduduk 4,2 juta jiwa.
Dengan demikian Aceh bisa ke luar dari sebutan endemi Covid-19.
"Risiko satu daerah bila jumlah masyarakatnya yang telah divaksin belum mencapai angka tertingginya beban endemic antara 85 - 95 persen, saat berkunjung ke daerah lain dan luar negeri, akan ditolak.
Alasannya daerah itu belum bebas endemi Covid-19," kata Hanif.