Pra PORA
Pra PORA Sepakbola, Kalahkan Aceh Utara 2-0, Aceh Timur Puncaki Grup D
Kecuali itu, tuan rumah atau panitia harus senantiasa menjaga protokol kesehatan secara ketat.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (PORA) cabang sepakbola di Grup D yang berlangsung di Stadion Kota Langsa, resmi bergulir Selasa (9/11/2021).
Hasil mengesankan langsung ditoreh oleh Kabupaten Aceh Timur.
Pada duel di Stadion Kota Langsa, Selasa petang, mereka sukses memukul kekuatan Aceh Utara 2-0.
Sepasang gol Aceh Timur dilesatkan Muhammad Farianda ketika usia pertandingan baru bergulir 10 menit.
Kemenangan mereka ditutup oleh aksi Akbarul Qadawi pada menit 29.
Dengan hasil ini, Aceh Timur untuk sementara memimpin Grup D dengan nilai tiga.
Di pertandingan kedua, tuan rumah harus rela bermain imbang dengan Bireuen.
Setelah sempat tertinggal lebih dulu, tuan rumah akhirnya bisa membalas.
Duel ini berakhir 1-1.
Menyusul hasil imbang itu, Kota Langsa dan Bireuen sama-sama mengantongi nilai satu.
Pra-PORA Grup B secara resmi bergulir setelah dibuka Ketua Umum PSSI Aceh, Nazir Adam SE MM.
Kemudian, Nazir bersama Ketua PSSI Kota Langsa, Irfansyah menyerahkan bola kepada wasit.
Pada kesempatan itu, Nazir mengatakan, Pra-PORA merupakan ajang seleksi untuk merekrut pemain Aceh menuju Porwil 2023, dan PON 2024.
Terlebih, baik Porwil dan PON, Aceh merupakan tuan rumah.
“Kami harapkan kepada pemain untuk memperlihatkan kemampuan terbaik selama Pra-PORA. Karena, hanya pemain terbaiklah yang memiliki kesempatan untuk bermain di arena Porwil, dan PON. Sebagai contoh, rekrutmen dulu tanpa ada campur tangan PSSI. Alhamdulillah, hasilnya Aceh sukses lolos PON dan merebut medali perak di PON Papua,” katanya.
Pada kesempatan itu, Nazir kembali mewanti-wanti wasit yang bertugas di Pra-PORA baik di Aceh Singkil, Gayo Lues, dan Kota Langsa harus memimpin dengan fair.
“Jangan ada perangkat atau wasit yang coba-coba mengatur pertandingan di Pra-PORA. Ingat, ajang ini dipantau dan diawasi oleh Satgas Mafia Antibola,” tegasnya.
Nazir Adam kembali mengingatkan, bahwa pertandingan Pra-PORA dilaksanakan tanpa penonton.
Kecuali itu, tuan rumah atau panitia harus senantiasa menjaga protokol kesehatan secara ketat.
Karena itulah, aturan dari Satgas Covid-19 dan pihak keamanan harus diikuti.
Baca juga: Sapu Bersih 4 Laga, Tim Sepakbola Aceh Besar Lolos ke PORA, Berikut Hasil dan Klasemen Akhir Grup B
Baca juga: 9 Petinju Bireuen Raih Medali dalam Pra-PORA di Lhokseumawe, Lolos ke PORA Pidie 2022, Ini Namanya
Baca juga: Tgk Amran Beri Dukungan Penuh Untuk Tim Sepakbola Aceh Selatan Menuju Pra PORA
Baca juga: PSSI Aceh Barat Minta Satgas Antimafia Bola Awasi Pra-PORA
Satgas Antimafia Bola Awasi Pra-PORA
Sejumlah kalangan mendukung keterlibatan Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola mengawali pertandingan di Prakualfikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) cabang sepakbola.
Kehadiran Satgas Antimafia Bola untuk mencegah terjadinya pengaturan skor.
Kecuali itu, adanya pengawasan terhadap perangkat pertandingan atau wasit nakal.
Sehingga, Pra-PORA bisa berlangsung fair dan menjunjung sportivitas.
Sebagaimana diketahui, cabang Pra-PORA berlangsung di empat kota/kabupaten. Grup A tuan rumah Aceh Singkil, Aceh Besar (Grup B), Gayo Lues (Grup C), dan Kota Langsa (Grup D).
Pra-PORA diikuti oleh 20 kesebelasan minus tuan rumah PORA 2022, Pidie, dan juara bertahan Kota Lhokseumawe.
Sebelumnya, Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Aceh Barat meminta Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola mengawasi setiap pertandingan Pra-PORA cabang sepakbola.
"Pengawasan Satgas sangat dibutuhkan agar tidak ada kecurangan dalam setiap pertandingan," tegas Wakil Manajer Pra-PORA Aceh Barat, Teuku Agus Muharris kepada Antaranews, Rabu (3/11/2021).
Penegasan ini dia sampaikan seusai menghadiri pertemuan manajer Grup B di Kantor KONI Aceh Besar.
Teuku Agus Muharris mengaku, dengan adanya pengawasan Satgas Antimafia Bola Polda Aceh, maka setiap pertandingan akan berjalan baik, sehingga dapat menciptakan kualitas sepak bola dengan mengedepankan azas sportivitas.
"Jadi, dengan adanya pengawasan ketat, kami yakin tim yang akan lolos nantinya benar-benar murni karena prestasi, bukan ada hal lain yang merugikan tim lainnya," tegasnya.
Ada pun tim Grup B, yakni Aceh Besar, Aceh Barat, Pidie Jaya, Banda Aceh, dan Sabang.
Seperti diketahui, kehadiran Satgas Mafia Antibola merupakan lanjutan kerjasama antara Mabes Polri dengan PSSI.
Khusus untuk Provinsi Aceh, Satgas Mafia Antibola sudah dibentuk Polda Aceh sejak tahun 2020 lalu.
Bahkan, mereka sudah action saat laga pembuka Liga 1 musim 2020 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya.
“Kami berharap supaya Satgas Mafia Antibola mengawasi pertandingan Pra-PORA di empat lokasi. Kita tak mau ajang seleksi pemain muda ini ada pengaturan. Selain itu, perlu juga diawasi perangkat pertandingan atau wasit nakal. Ini semata-mata agar ajang Pra-PORA bersih dari mafia,” ungkap sejumlah kalangan.(*)
Baca juga: Ganjar Siap Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pocut Meurah Intan Singa Betina dari Aceh
Baca juga: Pusat Riset Pendidikan Gelar Pelatihan Karya Tulis Bagi 80 Guru Madrasah Banda Aceh dan Aceh Besar
Baca juga: Bantuan Korban Banjir di Tangse, Pidie Terus Mengalir, Camat Sebut Satu Titik Jalan Rusak Parah
Baca juga: Disdukcapil Kota Banda Aceh Verifikasi NIK Narapidana di Rutan Banda Aceh, Ini Arah Peruntukkannya