Internasional

Teheran Dalang Percobaan Pembunuhan PM Irak, Bukti dari Pecahan Drone Buatan Iran

Percobaan pembunuhan Perdana Menteri Irak didalangi milisi dukungan Iran. Drone bermuatan bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu ternyata

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kombinasi gambar menunjukkan kerusakan akibat serangan drone milisi dukungan Iran ke kediaman Perdana Menteri Irak di Zona Hijau Baghdad, irak, Senin (8/11/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Percobaan pembunuhan Perdana Menteri Irak didalangi milisi dukungan Iran.

Drone bermuatan bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu ternyata diproduksi oleh Iran, kata pejabat keamanan irak.

Mustafa Al-Kadhimi lolos tanpa cedera ketika tiga drone menargetkan kediamannya di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad pada Senin (8/11/2021).

Dua drone lainnya dicegat dan dihancurkan, tetapi yang ketiga meledak, merusak gedung dan melukai beberapa pengawal pribadi.

Insiden itu telah membuat ketegangan kembali meningkat di Irak, seperti dilansir ArabNews, Selasa (9/11/2021).

Kelompok paramiliter kuat yang didukung Iran memperdebatkan hasil pemilihan legislatif bulan lalu.

Merkea kalah telak dalam pemilihan, sehingga kekuatan di parlemen berkurang.

Banyak warga Irak khawatir ketegangan itu bisa berubah menjadi konflik sipil yang luas jika insiden serupa terjadi lebih lanjut.

Jalan-jalan Baghdad kosong dan sepi dari biasanya pada Senin (8/11/2021).

Baca juga: Kediaman Perdana Menteri Irak Diserang dengan Drone, Mustafa Al-Kadhimi Selamat

Pos pemeriksaan militer dan polisi tambahan di ibukota tampaknya berniat untuk menutup kemungkinan kekerasan.

Para pejabat dan analis Irak mengatakan serangan itu sebagai pesan dari milisi.

Dimana, mereka bersedia menggunakan kekerasan jika dikeluarkan dari pembentukan pemerintahan.

Atau jika cengkeraman di wilayah yang luas ditantang oleh aparat negara.

"Itu adalah pesan yang jelas, 'Kami dapat menciptakan kekacauan di Irak - kami memiliki senjata, kami memiliki sarana'," kata Hamdi Malik, seorang spesialis milisi di Institut Washington.

Baca juga: Wanita Kurdi Pegang Posisi Penting di Halabja Irak, Dari Dekan Sampai Wali Kota

Sumber-sumber milisi mengatakan komandan Pengawal Revolusi Iran Pasukan Quds di melakukan perjalanan ke Irak/

Dua pejabat keamanan Irak mengatakan kelompok Kata'ib Hezbollah dan Asa'ib Ahl Al-Haq melakukan serangan bersama-sama.

Sebuah sumber milisi mengatakan Kata'ib Hezbollah terlibat, tetapi tidak dapat mengkonfirmasi peran Asa'ib.

Salah satu pejabat keamanan Irak mengatakan pesawat tak berawak yang digunakan jenis "quadcopter."

Satu bahan bom berdaya ledak tinggi yang mampu merusak bangunan dan kendaraan lapis baja.

Pejabat itu mengatakan drone dan bahan peledak buatan Iran yang sama digunakan dalam serangan tahun ini terhadap pasukan AS di Irak.

Juga dilakukan oleh Kata'ib Hezbollah.

Malik mengatakan serangan pesawat tak berawak menunjukkan milisi yang didukung Iran memposisikan diri melawan ulama Syiah berpengaruh Muqtada Al-Sadr.

“Saya tidak berpikir Iran menginginkan perang saudara Syiah-Syiah," kata Sadr.

Dia mengatakan hal itu akan melemahkan posisinya di Irak dan memungkinkan kelompok lain tumbuh lebih kuat.

Baca juga: Negara Teluk, AS dan Inggris Kutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Irak

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan itu dalam pernyataan paling keras.

"Anggota Dewan Keamanan menggarisbawahi perlunya meminta pertanggungjawaban pelaku," ujarnya.

Dikatakan penyelenggara, penyandang dana, dan sponsor aksi terorisme tercela ini harus dibawa ke pengadilan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved