Internasional
Wanita Kurdi Pegang Posisi Penting di Halabja Irak, Dari Dekan Sampai Wali Kota
Di kota Kurdi Halabja di timur lautIrak, direktur kota Kwestan Faraj mengingat hari ketika sebagai wanita menyelamatkan hidupnya.
SERAMBINEWS.COM, HALABJA - Di kota Kurdi Halabja di timurlaut Irak, direktur kota Kwestan Faraj mengingat hari ketika dirinya sebagai wanita menyelamatkan hidupnya.
Meskipun kesetaraan mungkin menjadi kenyataan yang jauh bagi banyak perempuan di Irak, di Halabja perempuan telah mencapai tingkat atas pemerintah daerah.
Dilansir AFP, Jumat (22/10/2021), beberapa posisi senior dipegang oleh wanita di kota berpenduduk sekitar 115.000 jiwa ini.
Mulai dari Walikota, dekan universitas, direktur departemen kedokteran hewan sampai juru bicara kesehatan.
Hal itu menandai kebangkitan wanita untuk Kurdistan Irak, di mana urusan publik telah lama didominasi oleh segelintir pria.
Tradisi dan nilai-nilai konservatif membuat perempuan menghadapi diskriminasi rutin dan sebagian besar terbatas pada ranah pribadi.
Baca juga: Turki Ubah Strategi Perang di Suriah, Seusai Serangan Milisi Kurdi
“Ketika Anda seorang wanita, naik pangkat datang dengan banyak pengorbanan,” kata Faraj (55).
Sebagai mantan wakil kepala kotamadya selama 15 tahun, Faraj meluncurkan karir politiknya bertahun-tahun.
Sebelumnya sebagai mahasiswa dia membagikan selebaran menentang rezim Saddam Hussein.
Dia menuduh Saddam Hussein melakukan serangan kimia terkenal di kota itu sesaat sebelum akhir perang Irak-Iran pada 1988.
Dia ingat suatu hari ketika seorang pria bersenjata tiba menuntut dia menandatangani dokumen yang meragukan.
Dia menolak.
"Saya pikir dia akan mengeluarkan senjatanya dan menembak," katanya.
"Dia bangkit dan mengatakan kepada saya: 'Jika Anda bukan seorang wanita, saya tahu apa yang akan saya lakukan'."
Baca juga: Pria Bersenjata Tembak Mati Satu Pekerja Partai Pro-Kurdi di Turki
Dia mengatakan di kotanya dorongan untuk kesetaraan gender sebagian besar dipimpin oleh Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK).