Ditusuk, Pemain Tamiang Masih Dirawat
Tim sepak bola Aceh Tamiang diserang orang tak dikenal seusai melakoni laga lanjutan Grup D Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA)
* Usai Laga Sepak Bola Pra-PORA di Langsa
* Alasan Keamanan, Perawatan Dipindah ke Kualasimpang
KUALASIMPANG - Tim sepak bola Aceh Tamiang diserang orang tak dikenal seusai melakoni laga lanjutan Grup D Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) melawan tuan rumah Langsa, di Stadion Kota Langsa, Sabtu (13/11/2021) pagi. Serangan itu menyebabkan dua pemain terluka. Mereka adalah Asyrafi Ambia yang terkena tusukan senjata tajam di punggung dan M Nafis Fajri yang terkena pecahan botol kaca.
Informasi awal yang diperoleh Serambi, korban ditikam oleh orang tak dikenal saat berada di mes pemain dalam lingkungan Stadion Langsa. Ada dugaan, serangan ini merupakan buntut dari kericuhan yang terjadi saat tim Pra-PORA Aceh Tamiang berhadapan dengan tuan rumah Langsa, pada Jumat (12/11/2021) sore.
Kericuhan itu menyebabkan pertandingan diakhiri sebelum waktu genap 90 menit. “Sisa waktu pertandingan dilanjutkan hari ini (kemarin-red),” kata Kadisparpora Aceh Tamiang, Muslizar, Sabtu (13/11/2021) pagi. Meski saa itu ia mengaku belum mendapat laporan rinci tentang kronologi serangan brutal ini, namun Muslizar memastikan korban sudah dilarikan ke RSUD Langsa.
“Ini saya dalam perjalanan ke Langsa, mau lihat langsung kondisi anak kita,” ungkapnya. Diketahui, tim Pra-PORA Aceh Tamiang sudah melalui tiga laga di Langsa. Dua pertandingan berhasil mereka menangkan masing-masing dengan skor 4-0 atas Aceh Utara dan 3-0 atas Aceh Timur. Tim ini tertinggal 0-1 dari tuan rumah Langsa sebelum laga ketiga ditunda karena kericuhan.
Terpisah, Asisten Pelatih Tim Sepak Bola Pra-PORA Aceh Tamiang, Nasrul, kemarin, menjelaskan, penyerangan itu terjadi di mes pemain yang berada di belakang Stadion Langsa. Kejadiannya, menurut Nasrul, persis ketika timnya baru menyelesaikan laga lanjutan melawan tuan rumah yang tersisa 16 menit.
Pelaku disebutnya berjumlah antara lima hingga tujuh pemuda. "Pulang dari stadion, kami langsung ke mes, pas sarapan itulah ada yang menyerang," kata Nasrul. Menurutnya, pelaku sempat menyisir rumah penduduk dengan menanyakan 'Awak Tamiang' kepada setiap orang yang dijumpai.
"Rafi (Asyarafi Ambia-red) kebetulan mau buang sampah di samping mes, pas ditanya Awak Tamiang langsung dijawab ya," jelas Nasrul. M Nafis Fajri, pemain lainnya menambahkan, setelah menjawab ya, Rafi langsung ditendang oleh pelaku hingga tersungkur ke tanah.
Secara jelas Nafis melihat temannya bergumul dan ditusuk dengan pisau oleh pelaku. "Langsung ditikam, untungnya ngelak, pisaunya nancap di tanah," kata Nafis. Nafis yang berada di teras mes sempat berupaya menolong. Namun urung dilakukan karena dilempar botol minuman kaca oleh pelaku. Pecahan kaca itu membuat tangannya koyak.
Dari dalam mes, Nafis melihat Rafi dikejar oleh dua pelaku. "Pas ketangkap, langsung ditikam. kalau nggak salah dua kali," lanjutnya. Serangan itu, tambah Nafis, baru berakhir setelah Rafi lari ke dalam rumah warga, sementara kawanan pelaku langsung melarikan diri.
Kadisparpora Aceh Tamiang, Muslizar, mengatakan korban sudah dibawa ke RSUD Langsa. Sementara kasus penyerangan itu sudah dilaporkan ke Polres Langsa. "Kami berharap panitia bertanggung jawab karena ini menyangkut keselamatan anak-anak kami. Tujuan kita berolahraga untuk mendidik anak-anak berjiwa sportif," kata Muslizar.
Sudah terima laporan
Polres Langsa sudah menerima laporan resmi tentang penusukan terhadap Asyrafi Ambia. Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro SH SIK MH, melalui Kasat Reskrim, Iptu Krisna Nanda Aufa, STrk, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, korban penikaman itu sudah membuat laporan resmi ke polisi dan pihaknya sudah mulai menyelidiki kasus tersebut.
Penyidik Satreskrim Polres Langsa juga sudah memintai keterangan saksi-saksi yang mengetahui atau melihat langsung kejadian penusukan tersebut. "Kita sudah menerima laporan resmi dari korban. Kasus ini sudah dalam penyelidikan untuk segera kita ungkap dan tangkap pelakunya," jelas Kasat Reskrim.
Berdasarkan keterangan korban dan saksi-saksi, sebut Iptu Krisna, pelaku penusukan itu lebih dari satu orang. "Kemungkinan pelaku penikaman korban lebih dari satu orang. Kita bersama tim sekarang ada di lapangan dan mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap," demikian Kasat Reskrim Polres Langsa.
Dipindah ke Kualasimpang
Asyrafi Ambia pada Sabtu (13/11/2021) tadi malam, dipindah atau dirujuk ke RSUD Aceh Tamiang di Kualasimpang. Sebelumnya, pemain yang mengisi posisi winger ini dirawat di RSUD Langsa usai mendapat serangan dari orang tidak dikenal.
Pemindahan itu didasari faktor keamanan diri Rafi karena dikhawatirkan serangan serupa bisa terjadi kembali sewaktu-waktu,” ujar Ofisial Tim Sepak Bola Pra-PORA Aceh Tamiang, Zainal Rauf. "Kita bukan nggak percaya dengan kondisi keamanan di sana (Langsa-red), tapi sebaiknya dirawat di Aceh Tamiang, lebih terjamin," lanjutnya.
Secara umum, jelas Zainal Rauf, kondisi Rafi sudah mulai membaik, meski masih harus mendapat perawatan intensif. Ia menilai, insiden penyerangan mes pemain Aceh Tamiang merupakan tragedi hitam sepak bola Aceh secara khusus dan nasional secara umum. "Pelaku harus ditangkap, mereka sudah menciptakan horor dan merusak sportivitas sepak bola di tanah Aceh," tukas Zainal.
Berdasarkan kesaksian sejumlah pemain, sebutnya, kuat dugaan serangan yang terjadi di luar stadion itu sudah direncanakan sebelumnya. Pasalnya, pelaku yang ditaksir berjumlah tujuh orang itu sempat menyisir permukiman yang menjadi mes pemain Aceh Tamiang. "Kami sayangkan panitia sama sekali tidak ada antisipasi. Seharusnya ketika kericuhan pecah pada hari Kamis, pengamanan seluruh tim harus ditingkatkan," pungkas Zainal Rauf. (mad/zb)