Internasional

Dubes Ethiopia di PBB Sebut Pemberontak TPLF Sebagai Kelompok Penjahat

Duta Besar Ethiopia untuk PBB, Taye Atske Selassie menyatakan pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) sebagai kelompok penjahat.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Aron SIMENEH / Kantor Perdana Menteri Ethiopia
Presiden Ethiopia Sahle-Work Zewde (kanan), Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed (kiri) dan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta (tengah) mengunjungi Taman Entoto di Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (14/11/2021). 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Duta Besar Ethiopia untuk PBB, Taye Atske Selassie menyatakan pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) sebagai kelompok penjahat.

Dia mengaku menghormati seruan untuk berdialog dengan kelompok pemberontak.

Juru bicara TPLF Mr Getachew mengatakan sebagian besar prakarsa perdamaianhanya untuk menyelamatkan Perdana Menteri Abiy Ahmed.

Ditambahkan bukan tentang mengatasi tantangan politik paling kritis di negara ini.

Tentu saja, negosiasi untuk mengakhiri perang pada dasarnya adalah antara musuh yang tampaknya tidak dapat ditembus.

Salah satu cara untuk membuat kedua belah pihak duduk bersama, harus melibatkan AS dan China.

Baca juga: Presiden Mesir Sebut Keamanan Nasional Masuk Garis Merah, Bendungan Ethiopia Ancam Aliran Sungai Nil

Serta negara-negara lain seperti Turki, menurut mantan diplomat AS, Nagy.

"Abiy tidak akan bisa menolak AS dan China mengatakan hal yang sama," ujarnya.

Dia mengatakan untuk mengakhiri pertempuran dan memastikan bantuan dapat diberikan.

Kemudian secara bertahap dapat mengeksplorasi opsi politik di Ethiopia.

Sementara, akar konflik dari ketidaksepakatan antara Perdana Menteri Abiy dan TPLF.

Kondisi itu sudah terjadi selama hampir 27 tahun yang mendominasi seluruh negeri, bukan hanya Tigray.

Baca juga: VIDEO - Pelajar Ethiopia Bersaing Mendapatkan Beasiswa dari Pemerintah Turki

Abiy berkuasa pada 2018 di belakang gelombang protes oleh anggota kelompok etnis Oromo.

Oromos kelompok terbesar di Ethiopia telah lama merasa terpinggirkan.

Abiy, dirinya seorang Oromo dan bagian dari koalisi yang berkuasa, dipandang sebagai orang yang bisa menyelesaikan masalah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved